Stylo Indonesia - Inilah penjelasan Dr. Andreas Prasadja, RPSGT yang telah mendalami ilmu kedokteran tentang kesehatan tidur di beberapa negara seperti Singapura, Australia, dan Amerika.
Tidur adalah kebutuhan dasar manusia, sama seperti makan dan minum.
Walau kita bisa melewatkan makan dan minum untuk beberapa waktu, kekurangan tidur barakibat langsung pada kemampuan kognitif, mental, dan stabilitas emosional manusia.
Kesehatan tidur telah terlalu lama diabaikan.
Ketika setiap malam kita terlelap, terjadi proses luar biasa yang menjaga dan meningkatkan produktivitas, kesehatan, dan keselamatannya.
Dalam jangka panjang, pengurangan tidur juga berakibat pada obesitas, hipertensi, berbagai penyakit jantung, stroke, diabetes, disfungsi seksual, hingga peningkatan risiko kanker.
Bagi kesehatan jantung misalnya, durasi tidur yang dianggap sehat adalah tujuh jam setiap malamnya.
Tidur kurang dari tujuh jam setiap malamnya telah diketahui meningkatkan risiko terkena penyakit jantung-pembuluh darah.
Demikian juga dengan durasi tidur lebih dari tujuh jam.
Sesuai dengan hasil penelitian yang dituangkan dalam jurnal kedokteran SLEEP, yang dikeluarkan oleh American Academy of Sleep Medicine, durasi tidur lebih dari tujuh jam bukanlah kebanyakan tidur, tetapi kantuk yang berlebihan atau hipersomnia.
Sayangnya, di tengah denyut kehidupan modern, tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang paling sering dikorbankan demi produktivitas.
Tidur bukanlah bentuk kemalasan.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR