Stylovers yang mengalami osteoporosis diimbau untuk tidak minum kopi lebih dari tiga gelas per hari agar kondisi yang dialami tidak bertambah serius.
Kafein pada kopi merupakan stimulan yang akan meningkatkan energi dan rasa kantuk.
Namun, Stylovers yang memiliki gangguan tidur diimbau untuk tidak minum kopi secara berlebihan, atau menghentikan konsumsinya setidaknya enam jam sebelum tidur, agar tidak berdampak negatif pada kualitas tidur di malam hari.
Kafein di dalam kopi dapat meningkatkan tekanan darah dan irama denyut jantung untuk sementara waktu.
Penderita aritmia, atau gangguan irama denyut jantung, perlu menghindari atau membatasi kafein karena dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau gejala lainnya.
Irritable bowel syndrome (IBS), atau sindrom iritasi usus besar, adalah masalah kesehatan yang menyerang usus besar.
Salah satu gejala sindrom iritasi usus besar adalah diare sehingga perlu menghindari konsumsi kopi karena dapat meningkatkan rasa ingin buang air besar.
Glaukoma adalah gangguan mata yang disebabkan oleh kerusakan saraf.
Penderita glaukoma perlu menghindari atau membatasi konsumsi kopi karena kopi dapat meningkatkan tekanan intraokular yang bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan mata yang lebih serius.
Overactive bladder, atau kandung kemih overaktif, adalah gangguan fungsi otot kandung kemih sehingga memicu rasa ingin buang air kecil secara tiba-tiba.
Kafein di dalam kopi dapat meningkatkan frekuensi dan dorongan buang air kecil yang akan membuat Stylovers lebih sensitif dan sering ke kamar mandi.(*)
*Sebagian artikel diketik oleh Sajiansedap
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR