Infeksi Bakteri (Vaginosis Bakteri):
Ketidakseimbangan bakteri di area genital dapat menyebabkan vaginosis bakteri, yang dapat menimbulkan rasa gatal setelah berhubungan seks.
Cara Mengatasi: Kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan mungkin diberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri.
Infeksi Menular Seksual (IMS):
Infeksi menular seksual seperti gonore, klamidia, atau herpes dapat menyebabkan gatal dan iritasi setelah berhubungan seks.
Cara Mengatasi: Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan untuk IMS. Pengobatan akan disesuaikan dengan jenis IMS yang mungkin terjadi.
Kekeringan Vagina:
Kurangnya pelumasan atau kekeringan vagina selama aktivitas seksual dapat menyebabkan gesekan yang berlebihan, menyebabkan rasa gatal.
Cara Mengatasi: Pertimbangkan penggunaan pelumas yang sesuai untuk membantu mengatasi kekeringan vagina. Berbicaralah dengan dokter tentang opsi yang cocok.
Iritasi Kondom atau Spermisida:
Penggunaan kondom atau spermisida tertentu bisa menyebabkan reaksi iritasi pada kulit miss V.
Cara Mengatasi: Hentikan penggunaan produk yang dapat menyebabkan iritasi. Pilih produk kebersihan atau pelumas yang hypoallergenic dan bebas dari bahan kimia yang dapat menyebabkan masalah.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR