Misalnya, seorang laki-laki sudah tidak peduli untuk berhubungan seksual dengan pasangannya lagi dan hanya mau melakukan masturbasi menggunakan celana dalam perempuan.
Apalagi jika sudah mengganggu fungi seksual seseorang sehari-hari, sebaiknya segera berkonsultasi ke ahlinya.
4. Tidak sama dengan penjahat kelamin
Seseorang yang memiliki fetish tidak sama dengan penjahat kelamin.
Tidak semua orang yang memiliki fetish akan berbuat kurang ajar atau mengganggu kok, Stylovers.
Ada juga orang-orang yang mempraktikkan fetish mereka sewajarnya bersama pasangan secara konsensual.
Jika begini, tentunya menjadi tidak masalah.
Jadi, jangan pernah melibatkan orang lain ke dalam fetish kamu tanpa persetujuan mereka, ya!
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Fetish dalam Berhubungan Seks? Simak Agar Kamu Makin Lihai di Ranjang!
5. Boleh diajukan ke pasangan
Bagi Stylovers yang merasa memiliki fetish ringan, boleh saja lho coba mengajukannya ke pasangan!
Namun, enggak boleh memaksa, ya!
Kalau sudah cenderung memaksa dan merasa fetish harus dituruti, itu tandanya sudah perlu dikonsultasikan ke psikolog.
Nah, itu dia Stylovers fakta seputar fetish dalam hubungan seksual.
Selama masih dilakukan dengan wajar dan tidak memaksa, belum tentu kelainan atau gangguan kok, Stylovers! (*)
Baca Juga: Terlalu Liar, Inilah 5 Fantasi Seksual yang Nggak Wajar, Kamu Pernah Mengalaminya?
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Mengenal Carmen, Trainee SM Entertainment Asal Bali yang Menjadi Sorotan di Korea Selatan
KOMENTAR