Stylo Indonesia - Di balik sebuah usaha yang sukses, sering kali terdapat kisah inspiratif.
Kisah sukses ini jadi saksi bagaimana semangat dan cinta terhadap tradisi bisa menghidupkan kembali budaya yang hampir terlupakan.
Ibu Baningsih Tedjokartono adalah salah satu contoh nyata dari seseorang yang dengan tekad dan cinta terhadap kebaya berhasil mendirikan Omah Kebaya.
Yup, Omah Kebaya adalah sebuah butik kebaya yang terletak di Jl. Pleret Raya No.23 Sumber, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta.
Awal Mula mendirikan Omah Kebaya
Segalanya dimulai dari cinta Ibu Baningsih Tedjokartono terhadap kebaya sejak usia muda.
Kebaya bukan sekadar pakaian bagi beliau, melainkan sebuah warisan budaya yang tak ternilai harganya.
Namun, beliau juga menyadari bahwa jika kebaya tidak dilestarikan, maka keindahannya akan punah.
Itu menjadi titik awal dari perjuangannya untuk mengajak perempuan kembali memakai kebaya dan merawat warisan budaya kita.
Menghadapi Peluang dan Tantangan
Baca Juga: Kelana Rasa di Surakartea, Mengenal Budaya Ngeteh Warga Kota Solo
Walaupun saat ini banyak orang yang melupakan kebaya dalam kehidupan sehari-hari, Ibu Baningsih yakin bahwa suatu hari, minat terhadap kebaya akan kembali muncul.
Namun, untuk mencapai tujuan ini, tantangan pun harus dihadapi.
Semangat untuk tetap maju di beragam tantangan pun tak boleh luntur.
Cara Mengenalkan Kebaya Lebih Luas
Untuk mengenalkan kebaya kepada masyarakat yang lebih luas, Ibu Baningsih telah mengambil langkah-langkah strategis.
Salah satunya adalah dengan memanfaatkan media sosial, seperti Instagram dan Facebook.
Selain dengan postingan, Omah Kebaya pun memasang iklan yang menginspirasi orang lain untuk memakai kebaya.
Selain itu, menghadiri acara dengan berkebaya juga merupakan cara yang efektif untuk mempengaruhi orang lain agar berkebaya juga.
Kenyamanan Kebaya di Omah Kebaya
Meskipun persaingan dalam butik kebaya yang lengkap di Solo mungkin belum banyak, namun hal ini tidak membuat Ibu Baningsih meremehkan persaingan.
Baca Juga: Solo Safari, Wajah Baru Wisata Edukasi Satwa yang Wajib Dikunjungi
Sebaliknya, ia melihat persaingan sebagai motivasi untuk terus berkembang dan berinovasi.
Salah satu poin utama adalah bagaimana kebaya yang disediakan oleh Omah Kebaya begitu nyaman untuk dipakai.
Ini adalah salah satu aspek penting dalam menjaga minat orang-orang terhadap kebaya.
Omah Kebaya awalnya membidik kalangan menengah ke atas atau akademisi.
Namun, hal ini tak menampik bahwa kebaya adalah bagian dari budaya kita yang seharusnya bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Selain itu, kebaya juga bisa menjadi identitas diri seseorang.
Omah Kebaya terus berkembang dan berharap agar lebih dikenal luas.
Ini bukan hanya tentang menjual pakaian, tetapi juga tentang mempromosikan kecintaan kita terhadap kebaya dan budaya kita.
Pesan Akhir: Mencintai Kebaya Kepunyaan Kita
Pesan yang ingin disampaikan oleh Ibu Baningsih adalah agar kita semua selalu memakai kebaya, baik di acara resmi maupun tidak resmi.
Dengan begitu, kita semua dapat mencintai kebaya dan merawat keindahan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya kita sendiri.
Dengan semangat dan cinta terhadap kebaya, kita dapat memastikan bahwa warisan budaya ini akan tetap hidup dan berkembang di generasi-generasi mendatang. (*)
#SemuaBisaCantik
GUESS Shimmer Soiree, Tampilkan Perpaduan Koleksi Terbaru yang Elegan dan Mewah
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR