Ayumi juga memilih bekerja sama dengan para perajin perempuan untuk mendukung dan mengangkat unsur budaya bahan tradisional yang digarap oleh para permepuan menjadi terlihat lebih modern dalam industri mode Tanah Air.
"Saya ingin mendukung pemberdayaan kaum perempuan, karenanya wanita menjadi konsiderasi saya," terang Ayumi.
"Bukan hanya karya saya yang akan dipakai oleh para perempuan, orang-orang yang berada di belakang layar seperti perajin, pemilik usaha yang perempuan menjadi pilihan untuk saya ajak bekerja sama," lanjutnya.
Sebagai bahan utama untuk 10 set koleksi yang ditampilkan, Ayumi memilih memakai Songket Minang yang dipesan khusus dari perajin UMKM Pandai Sikek Sumatra Barat.
Hasilnya, tiga corak geometris khas Songket Pandai Sikek yakni motif Pohon Pinang, motif Biji Bayam, dan motif Jalinan Lidi ini tampil dengan sentuhan feminin yang kental dan warna-warna terang tanpa kehilangan kilau emas dan perak yang menjadi ciri utama songket ini.
Bahan Lace dan Satin Silk juga digunakan Ayumi untuk memperkuat kesan modern saat berdampingan dengan kain Songket.
Ayumi juga menambahkan butir-butir mutiara air tawar dengan diameter 5 mm hingga 14 mm dan bentuk beragam mulai dari bulat, semi bulat, oval, hingga tak beraturan pada busananya.
Mutiara-mutiara ini disusun sedemikian rupa hingga membentuk tekstur serta motif yang mempercantik Songket dan membentuk corak baru saat diaplikasikan pada busana yang ditampilkan.
Aksesori berupa kalung dan cincin yang terbuat dari mutiara air laut atau lebih dikenal sebagai South Sea Pearl juga dihadirkan untuk melengkapi busana.
Mutiara-mutiara air tawar maupun air laut tersebut datang dari budidaya yang dikerjakan oleh UMKM milik Vidia Chairunnisa dari Narce Jewelry di Lombok, Nusa Tenggara.
Makin Banyak Pilihan Tenant Internasional di Kota Bekasi, Pakuwon Mall Bekasi Resmi Dibuka!
KOMENTAR