Padahal, timbulnya warna merah pada kulit merupakan reaksi melebarnya pembuluh darah kapiler di bawah permukaan kulit.
Kondisi tersebut tidak berbahaya, justru dapat meningkatkan aliran darah pada area tubuh yang mendapat kerokan.
Selain itu, metabolisme tubuh juga bisa terbantu dari melebarnya pembuluh darah.
Dikutip dari yamkes.kemkes.go.id, kerokan juga membuat tubuh melepas hormon endorfin yang memberikan rasa senang dan nyaman.
Sehingga jangan heran jika seseorang merasa lebih baik setelah melakukan kerokan.
Namun jika kerokan dilakukan secara berlebihan pada satu area yang sama, ditakutkan dapat menimbulkan masalah.
Beberapa efek samping negatif yang bisa terjadi dari kerokan adalah kulit iritasi, lecet, hingga luka-luka.
Bahkan yang lebih parah, kerokan yang dilakukan berlebihan juga bisa berpotensi memecah pembuluh darah kecil dan menimbulkan memar.
Intinya, kerokan merupakan terapi yang aman dilakukan dalam batas wajar.
Jangan menggosok kulit terlalu keras dan berikan jeda waktu kerokan selama beberapa hari.
Baca Juga: Kegunaan Tawas untuk Kecantikan dan Kesehatan Ketiak, Anti Bau Busuk!
(*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cara Benar Membersihkan Dispenser Agar Kualitas Air Minum Terjaga, Mama Milenial Wajib Tahu!
KOMENTAR