Stylo Indonesia - Halo, Stylovers! Kali ini, Stylo Indonesia akan membagikan kisah sosok inspiratif Srikandi untuk Negeri yang bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.
Cerita sosok inspiratif Srikandi untuk Negeri kali ini datang dari Michelle Tjokrosaputro, fashion desainer yang memodernisasi batik.
Ada banyak hal yang bisa menjadi inspirasi Stylovers dari Michelle Tjokrosaputro dalam menjalani bisnisnya.
Pastinya Stylovers makin penasaran dengan kisah lengkap sosok inspiratif Srikandi untuk Negeri kali ini, kan?
Yuk, langsung simak kisah Srikandi untuk Negeri, Michelle Tjokrosaputro fashion desainer yang memodernisasi batik yang telah dirangkum oleh Stylo Indonesia.
Kain batik menjadi salah satu kain tradisional yang banyak digunakan oleh perancang busana dalam karya mereka.
Namun, lain kisahnya dengan Michelle Tjokrosaputro.
Berawal dari kesulitan menemukan busana batik yang ia sukai, Michelle justru tertantang untuk merancang batik jadi model busana yang lebih unik dan modern.
Yuk, kenali lebih dekat sosok perancang busana Michelle Tjokrosaputro yang mendirikan label BATEEQ karena awalnya enggak suka batik!
Awal Mula BATEEQ
Baca Juga: Srikandi untuk Negeri, Chitra Subyakto Sosok Desainer yang Angkat Batik Lokal Bergaya Internasional
Michelle bukannya baru mengenal fashion.
Keluarganya telah lebih dulu mendirikan pabrik tekstil di Sukoharjo, Solo, sejak tahun 2010.
Garmen yang dihasilkan perusahaan keluarganya sering diekspor ke luar negeri dan banyak dipakai oleh jenama ternama seperti DKNY, Tommy Hilfiger, dan lain sebagainya.
"Tapi kemudian terpikir, kenapa tidak punya label sendiri?”, ujar Michelle.
“Saya ingin menciptakan sesuatu yang baru, yaitu mengolah kembali batik yang unik dan mengikuti tren fashion internasional. Pakaian batik dengan gaya minimalis dan lebih urban. Meskipun berbasis manufaktur, tetapi tetap made in Indonesia," lanjutnya.
Akhirnya, BATEEQ pun resmi didirikan dan hingga kini memiliki kurang lebih 40 outlet yang tersebar di Indonesia.
Alasan Memilih Batik
Sekitar tahun 2010, Michelle mengalami kesulitan dalam menemukan baju batik dengan desain yang kekinian.
"Bisa dibilang, saya tidak suka dengan motif etnik batik tradisional yang terlalu ‘penuh’ serta warnanya yang mencolok. Terlalu mencuri perhatian, hahaha," ujarnya penuh tawa.
Kemudian, ia merombak ulang batik ke dalam busana yang lebih kekinian, elegan, minimalis, dan modis.
Baca Juga: Srikandi untuk Negeri, Kiky Handoko Bahagia Sukses Berkarier Sesuai Passion Menjadi Nail Artist
"BATEEQ adalah bentuk modern dari batik," celetuk Michelle.
Ciri Khas BATEEQ
Motif BATEEQ sendiri terinspirasi dari motif tradisional dan dibuat dengan cara digital.
"Pola-pola tersebut kami cetak dalam bentuk printing ataupun laser cut,” jelas Michelle.
“Meskipun etnik, saya ingin koleksi BATEEQ tetap jadi sesuatu yang keren dan nyaman dipakai dalam kegiatan sehari-hari. Saya ingin menampik tanggapan banyak orang, yang menganggap batik cenderung kuno dan kolot," tambahnya.
Michelle Tjokrosaputro menegaskan, ia ingin menampilkan batik Indonesia dengan cara yang muda, modern, dan berbeda. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Potret Gemes Lyodra Manggung di Malam Tahun Baru 2025, Pakai Mini Dress Pink Ngejreng
KOMENTAR