Stylo Indonesia – Program Jagoan Lokal #Cantikpreneurship yang diadakan oleh Sekar Pelangi Foundation (SPF) bersama KG Media sukses menggandeng 500 perempuan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari seluruh Indonesia.
Melalui rangkaian acara bertajuk "SPF Mencari Jagoan Lokal Cantik", program ini memberi peluang bagi pelaku UMKM Cantik—sebutan untuk perempuan pelaku UMKM di bidang kecantikan—untuk meningkatkan kemampuan berbisnis, mulai dari strategi bisnis, promosi, hingga pengembangan diri.
Sebagai informasi, program Jagoan Lokal #Cantikpreneurship dibuka dengan agenda Kick Off and Networking pada Rabu (9/2/2023).
"Program kolaborasi ini merupakan bentuk dukungan dari pertumbuhan womenpreneur yang merupakan pemain penting dalam dunia usaha di Indonesia," ujar Chief Marketing Office (CMO) KG Media Dian Gemiano dalam sambutannya, dikutip dari Kompas.com, Senin (13/2/2023).
Sementara itu, Founder SPF dan MS Glow Shandy Purnamasari berharap, Jagoan Lokal #Cantikpreneurship dapat mendorong perempuan untuk lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan di dunia bisnis.
"Melalui SPF Jagoan Lokal #Cantikpreneurship, kami ingin menciptakan satu juta womenpreneur dalam 10 tahun ke depan. Kami ingin menunjukkan bahwa womenpreneur punya value dan bisa mendorong perekonomian, serta berkontribusi untuk Indonesia," kata Shandy.
Adakan program bootcamp bersama para ahli
Setelah Kick Off and Networking, selanjutnya program Jagoan Lokal #Cantikpreneurship menggelar rangkaian bootcamp. Mengusung tema “Cantik Kits”, kegiatan dilaksanakan dalam tiga sesi yang mengusung topik Sales, Profit, dan Fearless Treatment (SPF Treatment).
Sebagai informasi, Bootcamp SPF Treatment dilaksanakan dalam tiga sesi yang diikuti oleh 30 UMKM Cantik terpilih. Masing-masing sesi menghadirkan pembicara yang ahli di bidangnya.
Sesi pertama digelar pada Selasa (21/2/2023). Pada sesi ini, para UMKM Cantik menerima coaching clinic dengan tema Sales Treatment dari co-founder Krealogi, Hanna Keraf.
Dalam pemaparannya, Hanna menekankan pentingnya memiliki kemampuan manajemen keuangan yang baik. Dengan begitu, pelaku usaha dapat menentukan proyeksi usaha ke depan, mengukur laba dan rugi, ongkos produksi, dan mencari target pasar yang sesuai dengan produk yang dijual.
“Jika sudah memberikan keuntungan, Anda bisa mengembangkan usaha. Namun, jika masih ada kerugian, berarti ada hal yang harus dievaluasi dan diperbaiki, mulai mengganti produk secara keseluruhan hingga berinovasi. Pelaku bisnis harus bisa cari celah kesalahannya,” ujar Hanna.
Rekomendasi Tempat Makan Katsu ala Jepang yang Enak di Cikarang, Jadiin List Weekend Ini!
KOMENTAR