Stylo Indonesia - Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski)
merayakan hari jadinya ke-57 dengan mengusung tema “Bersama Bangkit Bersatu Membangun Negeri Demi Wujudkan Indonesia Sehat”.
Perayaan hari jadi Perdoski ini semakin hangat dengan beragam kegiatan yang dilakukan sejak 10 Januari 2023 yang lalu.
Kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah funwalk, edukasi dan bakti sosial di wilayah
Perdoski cabang dan akan memasuki puncak perayaan pada tanggal 29 Januari mendatang.
Lewat tema yang dibuat oleh Perdoski ini, bertujuan untuk bisa menjadi semangat untuk mewujudkan Indonesia Sehat.
Ketua Umum Perdoski, Dr.dr. M. Yulianto Listiawan, Sp.KK(K), FINSD, FAADV mengungkapkan bahwa menginjak usia 57 tahun, Perdoski konsisten untuk terus konsisten berkontribusi untuk negeri.
“Dua hingga tiga tahun belakangan karena diterpa pandemi maka segala lini terpaksa menahan diri, membatasi aktivitas dan lain-lain. Maka dari peringatan HUT ini Perdoski secara umum berupaya mendukung Indonesia agar cepat pulih, cepat bangkit dan program yang sudah ada baik internal dan eksternal terus dioptimalkan,” ujar Dr.dr. M. Yulianto Listiawan.
Terutama bila melihat dunia dermatologi kosmetik yang semakin berkembang seiring dengan zaman, maka dari itu Perdoski berusaha untuk bisa melengkapi kebutuhan masyarakat.
Melihat hal tersebut, Ketua Umum Perdoski memiliki fokus untuk mengembangkan kompetensi para anggotanya, selain itu Perdoski juga berkontribusi untuk melakukakan koordinasi terkait sistem pembiayaan terkait dengan BPJS dan INACBGS dibidang Dermatologi dan Venerologi (DV) sampai penyusunan data morbitas penyakit DV di Indonesia.
Yap, tantangan yang akan dihadapi semakin banyak sehingga perlu adanya konsistensi dalam menjalankan tujuan bersama menuju Indonesia Sehat.
Terdapat lebih dari 3000 kondisi dalam bidang dermatologis hingga estetika yang harus ditangani oleh para dokter ahli.
Bicara mengenai jumlah, angka 3000 memang bukan angka yang sedikit, untuk itu Perdoski berupaya untuk selalu bisa memberikan edukasi mengenai hal-hal tersebut.
Adapun salah satu edukasi yang bisa disebarkan adalah mengenai perbedaan gelar yang diberikan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin.
Ada yang tertulis sebagai Sp.KK, singkatan dari Spesialis Kulit dan Kelamin dan ada
Sp.DV, singkatan dari Spesialis Dermatologi dan Venereologi.
Sebenarnya itu adalah kedua hal yang sama, akan tetapi memang ada perubahan nama.
Masyarakat Indonesia diharapkan bisa menjadi selaras dengan edukasi-edukasi yang akan diberikan, karena Perdoski berupaya demikian untuk bisa menjadikan Indonesia Sehat. (*)
KOMENTAR