Stylo Indonesia - Halo Stylovers! Kembali lagi dengan konten Jurnal Kulit Sensitif.
Bagi kamu yang tengah struggle merawat kulit sensitif, bisa loh mengikuti cerita Jurnal Kulit Sensitif kali ini untuk mendapatkan banyak insight baru.
Nah, materi Jurnal Kulit Sensitif kali ini datang dari Deviana Nursetyo Ramadhani yang kerap disapa Devi.
Devi bercerita bahwa kulitnya bermasalah dengan jerawat semasa dirinya duduk di bangku sekolah.
Penasaran dengan perjalanannya? Yuk simak sampai habis, Stylovers!
Pertama kali aku mengalami masalah jerawat kecil saat duduk di bangku sekolah.
Selain itu, aku juga mengetahui bahwa alasanku berjerawat adalah karena memiliki faktor riwayat keturunan dari ayah yang juga memiliki kondisi jerawat.
Kemudian beralih saat masa kuliah, kala itu aku sedang dalam kondisi datang bulan dan akhirnya muncul jerawat kecil-kecil yang sangat banyak dan pastinya mengganggu.
Akhirnya mencoba produk sabun cuci muka, dan saat dirasa tidak cocok aku langsung beralih ke produk lainnya selama beberapa kali.
Gonta-ganti sabun cuci muka membuat kondisi kulit wajahku semakin parah.
Pengalaman banyak mencoba produk sabun cuci muka tersebut akhirnya membuat kulitku jadi makin bermasalah dengan jerawat batu, kemerahan, dan tekstur kulit yang kurang merata.
Namun beruntungnya, bekas jerawatku tidak sampai yang berubah menjadi kehitaman.
Masalah jerawat tersebut cukup membuat jadi frustasi dan akhirnya memutuskan untuk ke dokter kulit
3 kali ganti dokter kulit dengan penjelasan dan juga saran yang berbeda.
Aku mencoba untuk membenahi permasalahan jerawat lewat konsultasi ke dokter kulit.
Ketiga dokter tersebut memberi penjelasan yang beragam, dari mulai salah makan, pola hidup yang tidak sehat, faktor genetik, hingga jenis kulit yang terlalu berminyak.
Di dokter kulit yang terakhir menjelaskan bahwa aku terlalu sering menggunakan pelembap dan sunscreen yang formulanya lengket sehingga terlalu berat untuk wajahku yang sangat berminyak.
Dulu saat masih sekolah belum terlalu paham soal skincare, jadi asal pilih skincare, hingga pakai obat totol jerawat yang banyak sehingga kondisi kulit wajah juga tidak kunjung membaik.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Body Lotion untuk Kulit Sensitif yang Aman dan Mudah Dicari
Seiring dengan berjalannya waktu, mulai paham dengan formula skincare yang tepat untuk kulit.
Rutinitas skincare harianku tidak terlalu banyak dan pastinya selalu memilih formula yang ringan, berbahan dasar air, tidak lengket, dan juga mudah menyerap.
Nah, untuk sabun cuci muka aku masih menggunakan dari doktr kulit, kemudian aku melanjutkan dengani Somethinc Supple Power Hyaluronic9+ Onsen Essence Toner.
Aku cocok dengan produk ini karena ampuh untuk membuat kulitku jadi lebih baik.
Saat aku merasa kulitku kering, terkadang aku menambahkan pelembap dari Whitelab.
Hingga saat ini aku masih berusaha untuk menjaga kondisi kulit wajahku agar tetap stabil.
Pengalaman merawat kulit wajah tentu saja banyak naik turun dan membuat aku sedih.
Tidak hanya merasakan sakit wajah, tapi juga di hati karena ada banyak sekali orang yang memandang aneh saat wajahku jerawatan.
Hingga akhirnya aku memutuskan untuk sering menggunakan masker terutama saat sedang di luar yang justru membuat kondisi jerawatku semakin parah.
Kemudian yang paling penting adalah aku memiliki cara untuk meningkatkan kepercayaan diriku, yakni dengan menggunakan makeup dan selalu meyakinkan diriku bahwa aku, cantik! (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
GUESS Shimmer Soiree, Tampilkan Perpaduan Koleksi Terbaru yang Elegan dan Mewah
KOMENTAR