Stylo Indonesia - Hai Stylovers, kembali lagi dengan Jurnal Kulit Sensitif!
Bagi kamu yang memiliki kulit sensitif tentunya wajib untuk melihat perjalanan Jurnal Kulit Sensitif.
Pastinya, kamu akan menemukan banyak sekali insight baru dalam merawat kulit sensitif.
Nah, cerita Jurnal Kulit Sensitif kali ini datang dari perempuan kelahiran Tangerang, Desember 1997 bernama Nurmalita Chairani.
Penasaran mengenai bagaimana kisahnya merawat kulit sensitif? Yuk simak sampai habis!
Awal mula aku mengetahui jenis kulitku yang sensitif di sekitar tahun 2014/2015.
Wajahku sangat mudah tumbuh jerawat, terutama saat tidak membersihkan wajah dengan benar, hingga stres.
Pemicu jerawat tersebut masih berlanjut saat usiaku 17 tahun dan akhirnya aku memutuskan untuk melakukan konsultasi dengan dokter.
Perubahan hormon menjadi salah satu alasan mengapa kulitku sensitif
Sejak saat itu, aku mulai memperhatikan kulitku dengan menggunakan produk-produk yang aku anggap cocok.
Namun yang pasti, aku menyadari bahwa teknik membersihkan wajah sangat penting untuk mengatasi permasalahan jerawat dan kulit sensitifku.
Pada pemilihan produk skincare, aku juga mengurangi penggunaan skincare berlayer yang aku rasa tidak perlu untuk digunakan.
Aku juga selalu make sure agar kulitku selalu terjaga kelembapannya.
Hal ini dikarenakan, saat kulitku sensitif bisa akan merubah jenis kulitku dari yang tadinya berminyak, jadi langsung berubah jadi kering di beberapa area tertentu di wajahku.
Lepas krim dokter selama beberapa bulan membuat wajahku menjadi breakout
Aku melakukan konsultasi ke dokter kulit saat duduk di bangku SMA dan akhirnya memutuskan untuk berhenti saat kuliah di semester 2 karena jarak yang terlalu jauh serta minimnya waktu yang tersedia.
Awalnya memang tidak ada masalah saat aku memutuskan lepas dari krim dokter, namun beberapa bulan setelahnya mulai timbul jerawat yang cukup parah terutama di bagian pipi kanan.
Lewat perjalanan tersebut, aku mulai mencari tahu lagi berbagai macam produk skincare yang tersedia.
Selain itu, makin lama aku juga semakin paham apa yang dibutuhkan untuk kulitku hingga akhirnya aku memiliki rangkaian produk skincare yang sudah cocok.
Aku sangat menjaga kelembapan wajahku agar masalah kulit sensitif tidak kembali muncul
Ada pula produk yang aku gunakan saat ini dan sudah cocok adalah beberapa produk cleanserm kemudian toner dari Pyunkang Yul, Ampoule dari Skin1004, Moisturizer dari COSRX, Eye cream dari Votre Peau, dan pastinya sunscreen yang pastinya tidak boleh ketinggalan.
Aku juga terkadang menambahkan skincare mingguan seperti sheet mask, clay mask, atau skincare yang mengandung Retinol.
Bisa dikatakan pengalamanku dalam mengatasi permasalahan jerawat dan kulit sensitif cukup panjang dan banyak yang harus dikorbankan.
Kerap kali juga aku memiliki perasaan yang kurang nyaman, terutama saat tekstur kulit wajahku dirasa kurang baik, berjerawat, hingga kulit yang tiba-tiba kering.
Kondisi tersebut juga akhirnya menahanku untuk tidak menggunakan makeup seperti yang aku lakukan, terutama saat ada acara tertentu yang mengharuskan aku tampil oke dengan makeup.
Perasaan down tentu saja aku alami, terutama saat melihat kulit wajah yang sedang tidak dalam kondisi baik.
Akan tetapi aku sadar bahwa masih ada hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan.
Selain itu, aku juga mulai belajar untuk bisa mencintai diri sendiri, terutama saat tengah berkaca dan mengatakan pada diri sendiri di cermin bahwa “Aku cantik kok!”.
Sejak saat itu, aku merasa lebih bisa meningkatkan kepercayaan diri dan mulai untuk bisa menerimanya dalam kondisi apapun. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cara Menghilangkan Lemak Secara Instan dengan Ekle’s Coolsculpting New Generation, Tertarik Mencoba?
KOMENTAR