“Salah satu bahan yang paling diminati adalah voal untuk jenis scarf (kerudung segi empat) karena dia akan tegak dan tidak menerawang,” ujar Cut.
Sedangkan tren bahan hijab plisket bisa diaplikasikan baik untuk hijab scarf ataupun pashmina.
Selain itu, Cut menambahkan, selama pandemi ini bahan light crepe juga sangat diminati untuk jenis jilbab bergo atau khimar instan.
Sebab, bahan light crepe memenuhi tiga faktor yang telah disebutkan tadi yaitu ringan, adem, dan tidak menerawang.
Sedangkan menurut Deilla Andanti Nazar, pemilik brand Kienka, bahan paris kemungkinan akan come back sebagai bahan hijab polos yang tren di tahun 2023.
Deilla menyampaikan, dulu paris justru dianggap sebagai bahan hijab yang murah.
Namun, menurut Deilla kini masyarakat sudah sangat pintar, cermat, dan kritis dengan kualitas.
Menurut Deilla, dengan harganya yang cukup terjangkau, paris sudah termasuk bahan jilbab yang kualitasnya bagus.
“Aku melihat paris itu akan eksis di 2023, karena paris itu sudah termasuk jilbab yang kualitasnya bagus, warnanya bagus, dipakainya juga nyaman,” ungkap Deilla.
Terlebih, Deilla menambahkan, para pengguna hijab kini juga sangat suka dengan bahan hijab yang ironless atau tidak mudah kusut dan tetap mudah rapi meski tanpa disetrika.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
SPOTLIGHT Indonesia 2024 Kembali Digelar, Usung Tema Ciltural Fusion dengan Wastra dan Budana Nusantara
KOMENTAR