Stylo Indonesia - Tindak tanduk premanisme sering meresahkan masyarakat.
Hampir di seluruh daerah lapisan masyarakat, sering ditemukan perlakuan premanisme.
Oknum-oknum ini kerap membuat masyarakat tak tenang karena perbuatan mereka yang semena-mena.
Meminta jatah uang atau barang, apapun yang mereka lihat, tak perlu membayar, mereka kerap meminta bagian apa yang kita punya.
Bahkan kehidupan preman dianggap kental dengan pasar tradisional seperti sudah mendarah daging.
Mereka pun selalu merasa jagoan hingga tak takut hukum dengan mengancam serta kadang kala nekat menganiaya siapa saja yang bersinggungan dengannya.
Kejadian yang sama terjadi di sebuah pasar di Palapa Brayan, Medan, Sumatera Utara pada hari Minggu (1/3/2020) kemarin.
Segerombolan preman nekat mengeroyok dua orang pedagang ayam di pasar tersebut.
Tak sampai di situ saja, preman-preman tersebut sempat melakukan penyekapan pada kedua kakak beradik yang sedang berdagang tersebut.
Namun sekelompok preman itu tak sadar orang yang mereka hajar tersebut bukanlah sosok yang sembarangan.
Hingga aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh preman-preman pasar itupun membawa mereka pada masalah besar.
Awalnya Seorang anggota TNI dari Yonif Raider 111 Kodam Iskandar Muda, bernama Praka B dan saudaranya sedang berdagang di pasar Palapa Brayan, Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Medan Barat, Medan, Sumatera Utara, Minggu (1/3/2020).
Tiba-tiba saat sedang berdagang ayam, ada beberapa preman mendatangi mereka untuk memalak.
Preman-preman tersebut meminta dua ekor ayam secara cuma-cuma pada kedua kakak beradik tersebut.
Namun kedua pedagang ayam ini pun tak mengindahkan permintaan mereka.
Karena lapak baru buka dan masih berbenah, Praka B belum bisa memenuhi permintaan sang preman dan berjanji akan memberikan ayam jika jualan beres.
Cekcok mulut pun tak terhindarkan hingga membuat salah satu preman sempat bersitegang hingga terkena pukulan dan ditali oleh Praka B.
Dua preman yang bernama Aban dan Ahmad itupun akhirnya meminta maaf agar dilepaskan oleh Praka B.
Setelah dilepas mereka kemudian pergi melaporkan kejadian ini ke Anwar Efendi alias Uli yang dianggap sebagai ketua preman di wilayah tersebut.
Alhasil mereka kembali dengan jumlah 15 orang lebih, lalu mengeroyok Praka Bambang dan saudaranya.
Lapak dagangan dirusak, uang Rp 18 juta digasak, dan handphone dibawa kabur.
Mereka juga menyekap korban di pasar.
Setelah beraksi, komplotan preman kemudian kabur, saat ini, polisi telah menangkap 2 pelaku.
Di grup percakapan aplikasi pesan instan WhatsApp, beredar kronologi kejadian penganiyaan.
Melansir dari Sripoku.com, kronologi kejadian pun diungkap melalui pesan singkat WhatsApp:
Selamat siang komandan, wadan.
Izin melaporkan pendahuluan.
Izin melaporkan telah terjadi keributan minggu 01 maret 2020 pukul 02.00 antara anggota tni yonif 111 dgn preman pajak palapa brayan.
Kronologis:
Pada pukul 02.00 praka bambang 3112... Tiba d pajak palapa untk berjualan ayam yg kebetulan prk bambang sedang cuti dan usaha ini bekerja sama dgn keluarganya
Pada saat tiba d pajak sdg menurunkan ayam datang seorang preman yg bernama Aban memalak prk bambang, sdh d sampaikan oleh prk bambang agar bersabar dan sdh d sampaikan bahwa sy anggota tni, tp preman ini tdk perduli dan langsung memanjat dan merampas ayam yg masih d mobil.
Terjadilah awal nya keributan mulut dan ahkirnya preman tsb d pukuli oleh prk bambang dan d ikat ,..tidak brp lm datang kawanan preman tsb an.yusup untk mnt maaf agar si Aban d lepaskan..
Setelah d lepaskan tidak berapa lm si Aban tidak terima dan membawa kawan2 nya untk mengeroyok prk bambang d pukuli hingga cidera dan d tahan d pasar tsbt...
Pihak keluarga laporan k polsek medan barat langsung menjemput prk bambang k pasar palapa setibanya d sana preman sdh kabur dan tdk ada d tempat ..
Untk kejadian sdh d tangani polsek medan barat dan tersangka sdg d lakukan pencarian olh pihak polsek medan Barat.
Demikian kami laporkan, selanjutnya mohon arahan. (*) Cece/Stylo
Artikel ini telah tayang di Intisari.id dengan judul "Palak Pedagang Ayam di Pasar Hingga Lakukan Penyekapan hingga Cekcok Mulut, Gerombolan Preman Pasar Ini Tak Sadar Sosok yang Dikeroyok Adalah Anggota TNI AD" Penulis: Muflika Nur Fuaddah
KOMENTAR