Mereka harus memenuhi peryaratan fisik, kesehatan reproduksi, karena kaisar Dinasti Qing sangat mementingkan garis keturunan mereka.
Legenda menceritakan bahwa pernah keluarga kerajaan Dinasti Qing menikah dengan seorang selir yang berbakat dan kaya.
Tetapi hanya sebulan setelah pernikahan, selir ini ternyata menderita TBC dan kemudian meninggal hingga menyisakan kesedihan yang teramat dalam.
Untuk menghindari terulangnya tragedi ini, Dinasti Qing mencari pelayan istana untuk memeriksa kesehatan calon selir mereka sebelum menikah.
Untuk memastikan kualitas ini, pelayan juga memeriksa apakah selir cukup sehat secara seksual untuk mendapatkan jalan ke pernikahan.
Menurut catatan, untuk menguji kemampuan ini dilakukan dengan cara 'kontak fisik' dengan para calon selir selama lebih dari 10 hari atau hingga satu bulan.
Setelah melewati jangka waktu ini, 'pelayan kumpul kebo' akan melaporkan hasil kesehatan seksual para calon untuk melihat apakah mereka layak menjadi selir.
Jika pelayan istana mengumumkan bahwa mereka memiliki kapasitas fisiologis yang normal, maka keluarga kerajaan akan menyetujui pernikahan informal.
Sebaliknya jika tidak lolos maka pernikahan dibatalkan.
Untuk memastikan keakuratan dan keandalan informasi, juga ada metode yakni melakukan tes ciuman.
Menurut keluarga kerajaan Qing, dengan cara ini, mereka dapat memastikan bahwa pasangannya benar-benar sehat.
Gaya Anggun Cantik Tiara Andini Saat Raih Penghargaan Indonesian Music Awards 2024
KOMENTAR