Stylo Indonesia - Kabar kurang baik bederar di kalangan guru PNS.
Hal ini adalah berita soal dihapusnya tunjangan sertifikasi guru untuk PNS.
Disebut bahwa terdapat 7 penyebab dihapusnya tunjangan sertifikasi guru untuk PNS.
Seperti yang dilansir Stylo Indonesia dari GridFame.ID, tujuan diberikannya tambahan penghasilan ini tak lain untuk meningkatkan kesejahteraan pendidik.
Tak bisa dipungkiri hingga kini masih banyak guru di tanah air yang menerima penghasilan yang terbilang sangat kecil atau tak sebanding denga beban kerjanya.
Untuk itu pemerintah memberikan tambahan penghasilan dalam bentuk tunjangan profesi guru (TPG).
Bukan hanya guru non PNS, tunjangan sertifikasi guru ini juga diberlakukan untuk guru PNS yang lolos dalam program sertifikasi guru.
Namun ada beberapa penyebab yang menjadikan gagal cairnya tunjangan sertifikasi kepada guru PNS.
Lantas apa saja kategori guru PNS yang dibatalkan dari pencairan tunjangan sertifikasi guru?
Untuk lebih jelasnya cek ulasan yang dirangkum tim GridFame.id kali ini.
Merujuk pada Permendikbud Nomor 4 Tahun 2022 pasal 16, disebutkan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) akan menghentikan pembayaran tunjangan profesi guru/ tunjangan sertifikasi guru yang dihapus bagi PNS di daerah.
Ada setidaknya 7 sebab yang menjadikan pembayaran tunjangan sertifikasi guru PNS disetop jika alami kondisi ini.
Pertama, kamu telah mencapai usia pensiun;
Kedua, penerima tunjangan sertifikasi guru sudah meninggal dunia;
Ketiga, penerima tunjangan serftifikasi guru mengundurkan diri atas permintaan sendiri;
Selanjutnya, penerima tunjangan sertifikasi guru dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
Kelima, penerima tunjangan sertifikasi yang mendapat tugas belajar;
Ataupun kondisi yang tidak lagi menduduki jabatan fungsional guru;
Ketujuh, melaksanakan cuti di luar tanggungan negara. (*) Dinda Stylo
Artikel ini telah tayang di GridFame.ID dengan judul "Dengan Berat Hati Ini 7 Penyebab Tunjangan Sertifikasi Guru Dihapus Untuk PNS"
Penulis: Nabilah Hermawati
KOMENTAR