Tepatnya, sekitar pukul 04.00 WIB.
"Baru pada Minggu dini hari sebelum subuh, sekitar pukul 04.00, Ibu Tien mendapat serangan jantung mendadak," kata Jenderal Polisi Purnawirawan Sutanto, seperti dikutip dalam buku "Pak Harto, The Untold Stories".
Saat itu, sang Ibu Negara Tien Soeharto terlihat sulit bernapas.
"Saya melihat dokter Kepresidenan, Hari Sabardi, memberi bantuan awal pernapasan dengan tabung oksigen. Saya sendiri turut membawa Ibu Negara dari rumah ke mobil dan selanjutnya ke RSPAD. Saat itu, selain Pak Harto, Mas Tommy dan Mas Sigit ikut mendampingi," sambung Sutanto.
Sejumlah upaya medis untuk menyelamatkan Tien pun dilakukan oleh tim dokter, meski pada akhirnya Tien wafat.
"Sekitar pukul 05.10, Ibu Tien menghembuskan napas terakhir dan meninggalkan berbagai kenangan kepada seluruh rakyat Indonesia," kata Sutanto.
Dari fakta mengenai ibu Tien Soeharto yang disampaikan oleh Jenderal Polisi Purnawirawan Sutanto, kita semua mendapat pelajaran berharga.
Seperti dilansir dari medlineplus.gov, bagi penderita penyakit jantung, berolahraga, seperti yang dilakukan oleh ibu Tien Soeharto di Taman Buah Mekarsari memang baik.
Tapi satu hal yang harus diingat, sebelum merasakan lelas penderita penyakit jantung harus sudah istirahat.
Pun dalam kegiatannya jangan lupa selalu membawa pil nitrogliserin, yang langsung diminum manakal aterasa ada gangguan jantung.
Selain itu, penderita penyakit jantung pun wajib mengenali sinyal tubuh, seperti; pusing, sakit dada, detak jantung atau nadi tidak teratur, sesak napas, mual.
Saat itu terasa segera istirahat dan minum pil nitrogliserin, lalu minta pertolongan medis secepatnya. (*) Cece/Stylo
Artikel ini telah tayang di Intisari.id dengan judul "Bukan Karena Peluru Nyasar, Misteri Kematian Ibu Tien Soeharto Akhirnya Terungkap, Begini Kesaksian Ajudan Soeharto" Penulis: Tatik Ariyani
Adakan Pesta Ulang Tahun di Rumah, Titi Kamal Kenakan Dress Pink bak Barbie Rancangan Desainer
KOMENTAR