Stylo Indonesia - Stylovers, sudah tahu belum risiko membersihkan Miss V dengan sabun antiseptik?
Risiko membersihkan Miss V dengan sabun antiseptik ini tentunya penting diketahui oleh perempuan.
Dengan mengetahui risiko membersihkan Miss V dengan sabun antiseptik ini, Stylovers jadi bisa lebih waspada dalam merawat kesehatan organ intim.
Dilansir dari kompas.com, dokter spesialis kulit dan kelamin di IORA Dermatology Clinic, dr. Erwin Tanihaha, SpKK MHKes FKCCS menjelaskan mengenai risiko membersihkan Miss V dengan sabun antiseptik.
Yuk, simak penjelasan mengenai risiko membersihkan Miss V dengan sabun antiseptik menurut dokter kulit berikut ini!
Menurut dr. Edwin, penggunaan produk antiseptik untuk vagina lebih cenderung memicu terjadinya berbagai permasalahan pada Miss V.
Ia menyampaikan, membersihkan area kewanitaan atau vagina memang menjadi hal yang penting.
Namun, dr. Edwin tidak menyarankan untuk menggunakan produk-produk antiseptik untuk membersihkan vagina.
Ia menambahkan, tidak disarankannya penggunaan pembersih antiseptik untuk vagina ini disebabkan adanya risiko mengganggu flora normal di vagina, yang bisa meningkatkan risiko timbulnya keputihan.
Baca Juga: Cerita Pertama Kali Berhijab Arum Cahya Putri: Mantap Berhijab Pasca Kelahiran Putri Pertama
“Kandungan triclosan dalam sabun antibakteri berisiko dapat membunuh flora normal vagina (bakteri baik) di vagina,” jelas dr. Edwin.
Saat bakteri-bakteri baik di vagina ini habis, maka ini dapat mengganggu tingkat pH vagina, serta berisiko membuat kulit di area tersebut lebih sensitif.
“Tingkat pH vagina sekitar 3.5 - 4.5. Kebanyakan sabun (antiseptik vagina) memiliki tingkat pH di atas 8,” tambahnya.
“Menggunakan pembersih vagina antiseptik yang berlebihan, bisa menimbulkan keputihan. Salah satunya karena adanya kandungan triclosan,” lanjutnya.
Untuk mencegah hal itu, dr. Edwin menyarankan perawatan atau pembersihan area vagina bisa dilakukan dengan menggunakan sabun hipoalergenik yang memiliki tingkat pH 4.5 - 5.5.
Seperti diketahui, keputihan yang berlebihan dan tidak ditangani dengan segera bisa sangat menganggu dan menimbulkan bau tidak sedap pada vagina.
Pada normalnya, vagina atau Miss V memang memiliki sedikit aroma.
Namun, jika aromanya berlebihan dan terlalu kuat, artinya ada kondisi yang salah dan harus dicari tahu.
Bau tidak sedap pada vagina bisa disebabkan oleh beberapa hal.
Di antaranya seperti infeksi jamur kulit, trikomoniasis, bakteri vaginosis, kasus keganasan rahim seperti kanker serviks, kanker rahim atau kanker vagina yang dapat mengeluarkan darah atau keputihan berbau tidak sedap.
Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai risiko membersihkan Miss V dengan sabun antiseptik menurut dokter kulit. Jadi, jangan sembarangan, ya! (*)
#SemuaBisaCantik
Baca Juga: Membersihkan Miss V dengan Sabun? Hati-hati Muncul Risiko Ini!
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cosmetic Day 2024, Bahas Tuntas Soal Perlindungan Kulit di Era Perubahan Iklim Bersama AYOM
KOMENTAR