Saat bakteri-bakteri baik di vagina ini habis, maka ini dapat mengganggu tingkat pH vagina, serta berisiko membuat kulit di area tersebut lebih sensitif.
“Tingkat pH vagina sekitar 3.5 - 4.5. Kebanyakan sabun (antiseptik vagina) memiliki tingkat pH di atas 8,” tambahnya.
“Menggunakan pembersih vagina antiseptik yang berlebihan, bisa menimbulkan keputihan. Salah satunya karena adanya kandungan triclosan,” lanjutnya.
Untuk mencegah hal itu, dr. Edwin menyarankan perawatan atau pembersihan area vagina bisa dilakukan dengan menggunakan sabun hipoalergenik yang memiliki tingkat pH 4.5 - 5.5.
Seperti diketahui, keputihan yang berlebihan dan tidak ditangani dengan segera bisa sangat menganggu dan menimbulkan bau tidak sedap pada vagina.
Pada normalnya, vagina atau Miss V memang memiliki sedikit aroma.
Namun, jika aromanya berlebihan dan terlalu kuat, artinya ada kondisi yang salah dan harus dicari tahu.
Bau tidak sedap pada vagina bisa disebabkan oleh beberapa hal.
Di antaranya seperti infeksi jamur kulit, trikomoniasis, bakteri vaginosis, kasus keganasan rahim seperti kanker serviks, kanker rahim atau kanker vagina yang dapat mengeluarkan darah atau keputihan berbau tidak sedap.
Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai risiko membersihkan Miss V dengan sabun antiseptik menurut dokter kulit. Jadi, jangan sembarangan, ya! (*)
#SemuaBisaCantik
Baca Juga: Membersihkan Miss V dengan Sabun? Hati-hati Muncul Risiko Ini!
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Makin Banyak Pilihan Tenant Internasional di Kota Bekasi, Pakuwon Mall Bekasi Resmi Dibuka!
KOMENTAR