Stylo Indonesia - Stylovers, sudah tahukah kamu bagaimana dampak industri fashion terhadap lingkungan dan masalah krisis iklim?
Tanpa disadari, ternyata industri fashion adalah salah satu penyumbang terbesar terhadap masalah pencemaran air bersih, eksploitasi perempuan, dan pemanasan global.
Bahkan perkiraannya, industri fashion menyumbang lebih banyak jejak karbon dibanding negara Jerman, Prancis, dan Inggris digabung menjadi satu.
Untuk memastikan kita tidak mencapai kenaikan suhu sebanyak 1.5C di tahun 2030, kita sebagai masyarakat bumi perlu untuk mengurangi separuh dari emisi ini.
Namun, dengan perkembangan yang begitu cepat, emisi yang dihasilkan justru diprediksi akan meningkat sebanyak 50% dalam 8 tahun ke depan.
Oleh sebab itu, keputusan yang kita buat dalam banyak hal termasuk dalam membeli pakaian dapat mempengaruhi lingkungan.
Dengan kesempatan ini, SukkhaCitta mengajak masyarakat untuk menelusuri asal dari pakaian yang kita pakai.
SukkhaCitta adalah usaha sosial yang bermisi untuk memberdayakan ibu-ibu di desa sambil merawat alam.
Bersama dengan para pengrajin dan petani kecil, SukkhaCitta menanam bahan baku sendiri dengan cara yang ramah lingkungan untuk kemudian dijadikan benang, kain, dan pakaian.
Kali ini SukkhaCitta menyelenggarakan pameran KAPAS yang menceritakan perjalanan mereka menanam kapas kembali di Indonesia.
Cosmetic Day 2024 Resmi Ditutup dengan Transaksi Sebesar Rp215 Juta Hanya Dalam 4 Hari
KOMENTAR