Sementara itu, Vitti juga mengungkapkan waktu terbaik untuk berhubungan intim agar cepat hamil adalah selama 10 hari setelah ovulasi.
Saat itulah, perempuan mengalami peningkatan oestrogen dan testosteron yang membuat gairahnya meningkat.
Bersamaan dengan itu, perempuan akan lebih mengapresiasi saat menerima kepuasan berhubungan intim.
"Namun waktu terbaik bagi wanita, tak peduli fase ovulasi adalah tengah sampai akhir sore. Saat itu adalah ketika kortisol masih banyak dan energi tinggi," tutur Vitti.
Meski jam-jam tersebut adalah jam sibuk di mana biasanya pasangan suami-istri masih bekerja atau beraktivitas lainnya, akan tetapi memang menurut riset jam terbaik adalah jam 3 sore.
Untuk mendapatkan kehidupan seksual yang lebih baik, Moms dan Dads harus menggunakan waktu jam 3 sore ketika memang sedang luang untuk mensinkronisasi libido mereka.
Jika memang sore hari bukan waktu yang tepat, Moms dan Dads tak perlu risau.
Menurut riset sebelumnya, tubuh akan memproduksi hormon terbaik di pagi hari.
Saat pagi hari, Moms dan Dads juga bisa melakukan hubungan intim yang berkualitas, tak kalah dari jam 3 sore.
"Pada pria, kadar testoteron berpuncak sekitar jam 7 pagi ketika pasangan sudah cukup istirahat dengan indra yang meningkat," kata terapis seks Suzie Hayman.
Wanita disebutkan Hayman lebih sensitif dan responsif saat bangun tidur.
Tambahan lagi, rata-rata jumlah waktu yang dihabiskan untuk pemanasan hampir dua kali di pagi hari.
Begitu menurut studi dari Rutger's University, Amerika Serikat.
Di pagi hari itulah pasangan sebagian besar mengalami orgasme dan kehamilan.
Demikian kata riset dari University of Modena, Italia. (*) (Vita/Stylo)
#SemuaBisaCantik
Artikel ini telah tayang di grid.id dengan judul Selama Ini Salah Kaprah! Ternyata Inilah Waktu yang Paling Tepat untuk Berhubungan Badan, Dijamin Bakal Lebih Puas
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR