Stylo Indonesia - Skincare abal-abal kini banyak beredar di kalangan masyarakat.
Tanpa disadari penggunaan skincare abal-abal bisa saja dilakukan oleh beberapa perempuan.
Apalagi dengan mudahnya kini berbelanja skincare secara online, hingga beberapa perempuan akan kurang teliti saat membeli skincare.
Padahal, pada skincare abal-abal terdapat beberapa kandungan yang ternyata berbahaya bagi kesehatan kulit.
Salah satunya kandungan Hidrokuinon yang paling sering didapati oleh Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) pada skincare abal-abal yang beredar di pasaran.
Seperti yang dilansir oleh Stylo Indonesia dari Kompas.com, meski bahan-bahan berbahaya untuk penggunaan kosmetik telah resmi dilarang oleh Badan POM, serta pengujian sampling produk kosmetik maupun obat-obatan sudah dilakukan setiap tahunnya, masih saja ditemukan berbagai produk yang mengandung bahan-bahan berbahaya di dalamnya.
Selama masa pandemi Covid-19 ini, kata Reri, beberapa produk kosmetik yang ditemukan mengandung bahan berbahaya adalah yang kerap digunakan untuk proteksi dari infeksi Covid-19.
Sehingga, biasanya produk yang paling banyak mengandung zat berbahaya itu adalah hand gel ataupun moisturizer.
Baca Juga: Dari Parfum Hingga Skincare, Ini Rekomendasi 4 Produk yang Cocok untuk Hadiah Valentine
"Dan kosmetik berupa hand gel, hand moisturizer yang digunakan oleh masyarakat secara umum dalam menerapkan protokol kesehatan," kata Reri dalam Konferensi Pers BPOM, Rabu (13/10/2021) lalu.
Seperti diketahui, hand moisturizer dan hand gel saat ini banyak digunakan masyarakat untuk membersihkan atau mensterilisasikan area permukaan tangan setelah menyentuh benda-benda asing- yang berisiko terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, dan juga digunakan untuk menjaga kelembapan kulit di saat kita dianjurkan rutin mencuci tangan pakai sabun.
"Untuk produk kosmetik, temuan bahan berbahaya yang dilarang didominasi oleh Hidrokuinon dan pewarna dilarang, yaitu Merah K3 dan Merah K10," jelasnya.
Bahaya penggunaan Hidrokuinon pada kulit
Hidrokuinon (hydroquinone) adalah bahan pemutih.
Bahan ini mampu mengatasi berbagai masalah kulit akibat hiperpigementasi, yaitu munculnya bercak-bercak kulit dengan warna yang lebih gelap dibandingkan kulit di sekitarnya.
Akan tetapi, bahan hidrokuinon yang digunakan secara berlebihan pada kulit yang sensitif, atau kandungannya di atas konsentrasi 2 persen juga dapat memicu permasalahan kulit lainnya.
Di antaranya seperti berikut:
- Menyebabkan kulit kering
- Memicu iritasi kulit
- Kulit menjadi merah
- Seperti rasa terbakar
- Ochronosis (kulit berwarna kehitaman, munculnya bentol kecil dan pigmen hitam kebiruan pada kulit)
Jadi, pastikan selalu hati-hati sebelum membeli skincare ya, Stylovers.
Agar tetap aman, pastikan skincare yang akan kamu beli terdaftar di BPOM.
Kamu bisa melakukan Cek KLIK; Kemasan, Label, Izin edar dan Kedaluwarsa pada agar terhindar dari skincare abal-abal. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cara Benar Membersihkan Dispenser Agar Kualitas Air Minum Terjaga, Mama Milenial Wajib Tahu!
KOMENTAR