Hal ini dikarenakan bahan DIY skincare butuh molekul yang harus disesuaikan agar bisa menyerap dengan lebih sempurna hingga ke bagian dalam kulit.
“Contoh jika buah-buahan itu molekulnya besar. Penyerapannya ke dalam kulit tidak akan maksimal. Maka lebih baik kita makan daripada kita oles.” tambahnya.
Berbeda halnya dengan produk skincare yang tentu saja sudah dirancang untuk bisa menyerap ke dalam kulit sehingga lebih cepat memberikan manfaat atau hasil.
Bahan DIY skincare yang harus dihindari adalah bahan-bahan yang berpotensi untuk mengakibatkan iritasi, misalnya putih telur, lemon, cuka apel, hingga bawang putih.
Nah, bawang putih sering dianggap sebagai bahan penghilang jerawat yang ampuh hanya dengan mengoleskannya, padahal bawang putih bisa bikin kulit jadi melepuh, merah, gatal, dan akhirnya bisa memberikan bekas kehitaman yang justru sulit untuk dihilangkan.
“Kemudian ada juga cuka apel, lemon yang dibilang bisa membuat kulit jadi glowing, membuat flek-flek hitam hilang. Kalau kita gunakannya berlebihan, itu malah bikin kulit kita jadi terkikis dan efek sampingnya jadi merah, mengelupas, gatal yang jika digaruk menjadi makin tambah parah.” papar dr. Deasy Thio.
Wah, ternyata kekeliruan menggunakan bahan DIY skincare sebagai perawatan kulit kita akan menjadi masalah besar jika tidak dilakukan dengan benar.
Maka bila demikian, jika memiliki permasalahan kulit yang hendak diselesaikan, lebih baik untuk kamu konsultasikan langsung pada dokter kulit terpercaya untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Michella Georgia Polana, Graphic Designer yang Terus Perkaya Skill di Bidang Kreatif
KOMENTAR