Stylo.ID - Stylovers, sering dengar istilah skincare natural dan skincare organik?
Skincare berbahan natural dan skincare berbahan organik sedang banyak muncul di berbagai brand lokal maupun brand asing, Stylovers.
Meski sudah banyak di pasaran, tahukah kamu apa bedanya antara skincare natural dan skincare organik? Kalau belum tahu, simak penjelasannya di bawah ini, yuk!
Baca Juga: Tips Mengenali Skincare yang Nggak Cocok di Kulit Wajah dari Beauty Influencer Rachel Goddard
"Jadi kalau natural itu sudah pasti dari bahan alam, semuanya di ambil dari tumbuh-tumbuhan, nggak ada yang dari hewan," tutur Rizqa Ridhayati Zulka selaku Rizka Ridhayati Zulka, Product Specialist FMCG Eig Dermal Wellness.
Yap! Natural atau alami yang dimaksud pada skincare yang dipakai sehari-hari merupakan skincare yang berasal dari bahan alam seperti tumbuh-tumbuhan, Stylovers.
"Kalau organik itu sama dari tanaman juga tapi bedanya dikembangkan dan ditanam dalam lingkungan tertentu, dipanen dalam lingkungan tertentu," lanjutnya.
Baca Juga: Skincare dengan Teknologi RJX dari Jafra Royal Boost Kini dapat Dinikmati Kalangan Milenial
Dijelaskan lebih lanjut oleh Rizka Ridhayati Zulka, istilah organik pada skincare juga sama halnya seperti sayuran organik yang biasa dijual di berbagai supermarket, Stylovers.
Secara sederhana, skincare berbahan natural dan skincare berbahan organik sama-sama berasal dari tumbuhan.
Perbedaannya terdapat pada cara pengembangan tumbuh-tumbuhan itu sendiri, Stylovers. Misalnya saja, pada bahan organik, tumbuhan yang di ambil ekstraknya diproses tanpa menggunakan pupuk dan berada di bawah pengawasan.
Baca Juga: The Plant Base, Skincare Bahan Alami asal Korea Resmi Dibawa ke Indonesia Oleh Salubritas.id
Nah, sekarang sudah tahu apa bedanya skincare natural dan organik, kan? Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu, ya! (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR