Dia menjelaskan, bahwa jika ditemukan displasia ringan (high-grade), maka langkah yang bisa dilakukan salah satunya dengan konisasi.
Displasia ringan atau high-grade adalah fase pra-kanker, kondisi di mana sel yang ada di leher rahim mengalami pertumbuhan yang lambat dan risiko berubah menjadi kanker juga cukup kecil.
Sedangkan konisasi atau yang bisa disebut juga biopsi kerucut, merupakan cara untuk mendeteksi dan menghilangkan sel pra-kanker serviks. Di mana dokter akan mengambil sampel jaringan dari bagian luar serviks hingga dalam.
Dokter Chamim mengatakan, pada masa pra-kanker ini, kemungkinan untuk sembuh cukup tinggi dan biasanya penanganan dilakukan dengan cara mengatasi infeksi penyerta.
“Sekarang ini, pra-kanker atau yang kita sebut displasia ringan, itu cukup dengan mengobati infeksi yang menyertainya dan diobesrvasi. (Sekitar) 80% itu sembuh, karena tubuh masih mampu,” tuturnya.(Traya/Stylo)(*)
Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul, "Pra-Kanker Serviks Bisa Disembuhkan, Deteksi Dini dengan Papsmear".
Penulis: Nurul Faradila
Editor: Poetri Hanzani
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR