Jenis kanker ini disebabkan oleh Human papillomavirus yang menular melalui hubungan seksual, baik bersenggama atau oral.
Gejala kanker serviks umumnya jarang disadari, karena sifatnya yang samar, membuatnya sering disalah artikan dengan masalah kewanitaan yang lainnya.
Beberapa gejala kanker serviks yang terjadi, seperti keputihan abnormal, pendarahan saat hubungan intim, dan rasa nyeri di area kewanitaan.
Melakukan deteksi dini kanker serviks, dapat memberikan peluang yang lebih besar bagi seseorang untuk sembuh.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Onkologi, Dr dr Chamim, Sp.OG (K) Onk dari Brawijaya Healthcare Group mengatakan, bahwa dalam kanker serviks terdapat fase bernama pra-kanker.
Melalui metode papsmear atau pemeriksaan virus HPV, bisa ditemukan apakah ada sel yang berpotensi berubah menjadi sel kanker atau tidak.
“Jadi, kalau kanker serviks itu, kalau kita mulai dari orang-orang yang melakukan papsmear, itu disebutnya masa pra-kanker,” kata dokter Chamim kepada GridHEALTH, Kamis (04/11/2021).
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR