Jadi makeup yang diaplikasikan tidak sampai mengubah wajah seseorang, berbeda dengan makeup Halloween yang dituntut harus mengikuti karakter itu sendiri.
"Jadi sebenarnya kesulitannya amat sangat besar sekali apalagi yang creepy kayak looks kuntilanak gitu, karena kita harus menggunakan teknik," ujarnya.
Arie Khayz memberikan contoh makeup Halloween creepy seperti mengharuskan blending darah, serta membuat kontur yang terlihat seperti luka hingga menyesuaikan signature dari hantu yang ingin dimunculkan.
"Kaya under eye-nya kita bikin gelap, terus skin tone-nya kita bikin pucat gitu. Dan itu juga ada beberapa teknik yang memang eh seorang makeup artis yang pro, yang khusus untuk pembuatan film yang harus terjun," ungkapnya.
Bahkan menurutnya makeup Halloween tak hanya berfokus di wajah saja, bagian tubuh lain seperti lengan jika diperlukan ada sayatan-sayatan maka seorang makeup artis karakter harus membuatnya. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Tika Gilang, Geluti Dunia Marketing dan Branding Hingga Jadi Kandidat PhD Lancaster University
KOMENTAR