Stylo Indonesia - Indonesia Sharia Economic Festival atau ISEF 2021 hadirkan 157 desainer dalam konsep Hybird.
Fashion show ISEF 2021 digelar secara hybrid (daring dan luring) pada tanggal 27-30 Oktober 2021 di Jakarta Convention Center (JCC) dan platform virtual ISEF melalui www.isef.co.id.
Berbagai busana rancangan desainer tanah air di tampilkan dalam fashion show ISEF 2021.
Riri Rengganis menjadi salah satu desainer yang karyanya mencuri perhatian dalam fashion show di ISEF 2021 parade ketiga, pada Kamis (28/10).
Baca Juga: Bawakan Tema Janggawari, Nina Nugroho Unjuk Busana Bernuansa Klasik Moderm dalam ISEF 2021
Melalui fashion show ISEF 2021, Riri Rengganis menampilkan rancangan busana muslim dari label busana Rengganis dengan nuansa etnik kontemporer.
Koleksi busana yang ditampilkannya memiliki tema, “RETREAT” memiliki arti yakni tempat seseorang pergi untuk menemukan kedamaian dan spiritualitas.
Busana kasual bernuansa etnik kontemporer ini didominasi oleh warna biru dan nada bersahaja yang mewakili suasana suram, dengan siluet longgar atau santai, dan aksen bahan rajutan yang lembut untuk perasaan hangat.
Dalam pertunjukannya kali ini, Riri Rengganis menggunakan kombinasi rajut abu-abu berkabut, denim biru dan mempromosikan tekstil tradisional dari Bengkulu yang disebut “Batik Besurek”.
Batik Besurek yaitu batik dengan ciri khas ornamen dekoratif yang berasal dari tipografi Arab.
Batik ini mulanya ditemukan setelah masuknya agama Islam ke daerah Bengkulu yakni pantai selatan Sumatera, beberapa ratus tahun yang lalu.
Besurek berasal dari dialek Bengkulu, “be” yang berarti “kepada” dan “surek” yang berarti “menulis” sehingga “besurek” dapat diartikan sebagai “menulis surat”.
Salah satu kepercayaan adalah bahwa pada masa kolonial, penduduk setempat saling mengirim pesan rahasia melalui batik kepada pejuang lain melawan penjajah.
Cerita lain menyebutkan bahwa itu dipakai untuk banyak upacara adat karena diisi dengan doa-doa suci.
Namun saat ini, ia diproduksi secara komersial dengan motif dekoratif hanya "mirip" dengan huruf Arab, sehingga tidak memiliki arti lagi dan diizinkan untuk digunakan untuk mode dan dapat dipotong dan ditempatkan dengan cara apa pun.
Menurut desainer Riri Rengganis, mempromosikan Batik Besurek penting karena merupakan bagian dari sejarah bangsa, meskipun tak sepopuler batik Jawa lainnya.
Dan dari segi desain, busana yang dirancangnya relevan dengan industri pakaian sederhana yang berkembang di Indonesia dan memiliki potensi untuk memainkan peran penting bagi keberlanjutan ekonomi skala kecil Bengkulu.
Busana dari Rengganis masuk dalam jenis pakaian ready to wear yang terbuat dari tekstil tradisional Bengkulu yaitu Batik Besurek, batik tulis dan batik cap tangan, berbahan 100 persen katun dan sutra.
Baca Juga: Rengganis Hadirkan Koleksi Bertema Shore dalam 23 Fashion District Bandung di Hari Kedua
Pembuatan busana ini atas kerjasama dengan para pengrajin di antaranya, Galeri Oase, Galeri Swarnabumei dan Atiq.
Busana ini juga dikombinasikan dengan tekstil polos berbahan katun 100 persen di antaranya tenun dan rajutan.
Rengganis meluncurkan 8 koleksi pakaian dengan detail longgar dan berlapis.
Warna dominasi biru pada busana ini bikin adem dilihat ya, Stylovers! (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR