Tawas menjadi populer karena merupakan bahan alami, ekonomis, dan memiliki manfaat kesehatan yang diakui.
Salah satunya adalah menurunkan risiko kanker payudara.
Secara luas bahwa penyerapan bahan dari deodoran seperti aluminium dan bahan kimia berbahaya lainnya melalui ketiak dapat menyebabkan kanker payudara.
Namun, menurut National Cancer Institute, tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung klaim ini.
Baca Juga: Perbedaan Deodoran dan Antiperspirant, Mana yang Aman dan Ampuh Mencegah Bau Badan?
Apakah Tawas Lebih Baik dari Deodoran Biasa?
Penggunaan deodoran alami berasal dari ketakutan akan bahan-bahan dalam deodoran dan antiperspiran pada umunya.
Masalahnya terletak pada kandungan paraben atau aluminium, yang dinilai mengganggu hormon dan dengan demikian, telah dikaitkan dengan kanker tertentu, terutama kanker payudara.
Kenyataannya adalah bahwa klaim ini tidak berdasar.
“Sementara paraben telah dipelajari terkait dengan kanker payudara, FDA dan National Cancer Institute telah menyatakan bahwa mereka tidak percaya bahwa antiperspiran atau deodoran berhubungan dengan kanker ini,” kata Suzanne Friedler, MD, dokter kulit bersertifikat dengan PC Dermatologi Tingkat Lanjut dan instruktur klinis dermatologi di Mount Sinai Medical Center.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR