Stylo Indonesia - Banyak orang yang mengalami masalah mata panda tak kunjung hilang meski sudah pakai beragam skincare ternyata memiliki masalah Periorbital Hyperpigmentation.
Yup, salah satu alasan mengapa mata panda tak kunjung hilang adalah adanya Periorbital Hyperpigmentation di area mata.
Apakah Stylovers salah satu yang mengalami masalah mata panda tak kunjung hilang yang mungkin Periorbital Hyperpigmentation?
Cari tahu yuk apa itu Periorbital Hyperpigmentation yang menjadi salah satu alasan mengapa mata panda tak kunjung hilang!
Baca Juga: Battle Eye Cream Lokal Murah, Lawan Anti Aging dan Ampuh Lenyapkan Mata Panda!
Menurut The National Center for Biotechnology Information, Periorbital Hyperpigmentation (POH) adalah masalah dermatologis yang umum dpasien yang mengunjungi klinik dokter kulit.
Hal ini juga dikenal sebagai hiperpigmentasi periokular, melanosis periorbital, mata panda, penggelapan infraorbital, dan hiperkromia kulit idiopatik pada daerah orbital.
Meskipun kondisi ini tidak berbahaya, namun memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup.
Mayoritas pasien adalah perempuan, dan termasuk dalam kelompok usia 16-25 tahun.
Penyebab Periorbital Hyperpigmentation
Periorbital Hyperpigmentation dapat disebabkan oleh gesekan dan garukan pada kulit di sekitar mata dan akumulasi cairan akibat alergi seperti pada dermatitis atopik dan alergi.
Radiasi ultraviolet memperburuk POH sama seperti penyebab hyperpigmentasi lainnya..
Selain itu beberapa faktor gaya hidup dapat berkontribusi untuk mengembangkan POH, termasuk kurang tidur, stres, penggunaan alkohol berlebihan, dan merokok.
Periorbital Hyperpigmentation juga dianggap memiliki dasar genetik.
Baca Juga: Mata Panda Berangsur Hilang Hanya dengan 9 Bahan Ini, Sudah Coba?
Treatment untuk Menghilangkan Periorbital Hyperpigmentation
Agen topikal digunakan dalam pengobatan hiperpigmentasi, terutama hidrokuinon dan tretinoin.
Mekanisme kerja sebagian besar zat pemutih adalah penghambatan enzim tirosinase, yang menghambat konversi dopa menjadi melanin, sehingga menyebabkan pengurangan kandungan melanin pada epidermis.
Penggunaan ini harus diawasi dengan saran dokter maupun ahli ya, Stylovers.
Selain itu, transplantasi lemak digunakan untuk mengobati hal ini karena kulit kelopak mata bawah yang tipis dan tembus cahaya di atas otot.
Adapun baru-baru ini, laser semakin banyak digunakan dalam perawatan kecantikan.
Hiperpigmentasi ini telah berhasil diobati dengan berbagai laser noninvasif yang menargetkan pigmen dan vaskularisasi.
Untuk pengobatan, Stylovers bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli di bidangnya. (*)
#SemuaBisaCantik
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR