Stylo Indonesia - Bicara soal sunscreen, ternyata masih banyak kesalahan penggunaan sunscreen yang dilakukan.
Kesalahan penggunaan sunscreen perlu diketahui sejak awal agar kinerjanya semakin maksimal.
Karena tentunya, melakukan kesalahan penggunaan sunscreen secara terus menerus, bukan tak mungkin akan memberikan hasil yang sia-sia.
Baca Juga: Battle Sunscreen Melembapkan untuk Kulit Kering Harga Rp 50 Ribuan Aja, Skin Aqua VS Nivea
Lewat kegiatan webinar The Evolution of Sunscreen yang diadakan pada Minggu, 5 September 2021, terdapat banyak sekali informasi-informasi mengenai penggunaan sunscreen.
Salah satunya seperti yang dijelaskan oleh salah satu narasumber, yakni Prof Cita R. S. Prakoeswa.
Prof Citra menjelaskan bahwa saat ini masih banyak orang yang salah dalam mengartikan dan menggunakan sunscreen.
Baca Juga: The Best! 5 Sunscreen Murah Anti Lengket untuk Lindungi Kulit Wajah Glowing dan Kenyal
Pertama, sunscreen dengan SPF 50 vs SPF 100 dapat melindungi kulit dari sinar matahari sebanyak 98% dan 99%, yang apabila dilihat tentu hanya 1% perbedaannya.
Akan tetapi, perlindungan yang maksimal tidak hanya dilihat sebatas tingginya SPF, namun juga seberapa banyak penggunaannya.
Penting untuk diketahui bahwa kamu perlu menggunakan sunscreen sebanyak dua ruas jari atau 1-2 sendok teh untuk area wajah dan leher, dan 2-3 sendok makan untuk seluruh area tubuh.
Baca Juga: Kulit Rusak Akibat Malas Menggunakan Sunscreen! Kamu Wajib Tau!
Takaran ini bisa dikatakan pas untuk melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB.
“Tapi kalau itu under application, ya tentu saja tidak bisa dibilang itu tidak berbeda antara 98% dan 99%. Maka justru bisa turun semuanya.” ujar Prof Citra.
Kemudian, masih banyak yang beranggapan bahwa hanya rutin menggunakan sunscreen bisa melindungi diri dari kanker kulit.
Padahal tidak demikian lho, Stylovers.
Baca Juga: Intip 3 Rekomendasi Sunblock agar Terhindar dari Kanker Kulit
Masalah kanker kulit bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor genetik.
“Penggunaan sunscreen adalah salah satu upaya untuk mencegah terjadinya skin cancer, tetapi tidak bisa mengabaikan faktor yang lain, seperti termasuk genetik, serta kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya.” ungkapnya
Demi memaksimalkan perlindungan, selain sunscreen, kamu juga bisa mengenakan topi, baju lengan panjang, hingga kacamata serta menghindari sinar UV pada pukul 10 pagi hingga 4 sore.
Baca Juga: Awas Bahaya Memakai Minyak Kelapa Sebagai Sunscreen, Apa Kata Dokter?
Kesalahan persepsi selanjutnya adalah mengabaikan sunscreen karena memiliki kulit yang gelap atau hitam.
Seperti yang kita tahu bahwa warna kulit yang lebih terang, cenderung lebih mudah terkena masalah kanker kulit, akan tetapi bukan berarti jika kamu memiliki kulit gelap jadi malas untuk menggunakan sunscreen.
Prof Cita mengatakan bahwa sinar UV tetap bisa menyebabkan DNA damage meski pada kulit yang gelap atau hitam yang mana mengandung banyak melanin.
Baca Juga: Rekomendasi Sunscreen untuk Kulit Berjerawat Harga Rp 60 Ribuan, Wardah VS Acnes
Lalu, mengabaikan sunscreen karena sudah menggunakan makeup dengan kandungan SPF juga merupakan persepsi yang salah.
Kandungan SPF yang terdapat pada makeup tidak sebanyak yang ada pada produk sunscreen.
Apalagi, fokus utama makeup dan sunscreen juga berbeda, yang artinya hal tersebut tidak bisa melindungi kulit dengan sempurna.
Alhasil, kamu tetap harus menggunakan sunscreen secara terpisah.
Baca Juga: Battle Hybrid Sunscreen untuk Kulit Berjerawat, I Trust Nature VS Skin Aqua
Selain itu, teknik re-apply sunscreen juga sangat penting untuk dilakukan. Perlindungan sunscreen bisa semakin maksimal saat kamu rutin mengaplikasikannya secara rutin, terutama saat sedang melakukan kegiatan di luar ruangan.
Jadi, jangan malas untuk selalu re-apply sunscreen ya, Stylovers.
Nah, itu dia beberapa kesalahan persepsi yang masih banyak dilakukan oleh banyak orang.
Karena yang perlu diperhatikan tidak hanya kualitas serta tingginya SPF dari sunscreen, namun juga perlu tahu bagaimana cara mengaplikasikan produk yang benar dan serta mengetahui berbagai macam dampak yang ditimbulkan. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR