Stylo Indonesia - Stylovers pernah dengar mitos antiperspirant sebabkan kanker?
Mitos antiperspirant sebabkan kanker ini, tentunya membuat kita pengguna antiperspirant untuk perawatan ketiak jadi harap-harap cemas.
Isu atau mitos antiperspirant sebabkan kanker tentu bukan hal yang bisa diabaikan, Stylovers.
Baca Juga: Perbedaan Deodoran dan Antiperspirant, Mana yang Aman dan Ampuh Mencegah Bau Badan?
Karena, jika antiperspirant benar-benar bisa menyebabkan penyakit kanker hingga alzheimer, tandanya antiperspirant berbahaya untuk digunakan.
Nah biar nggak salah kaprah dan ambil keputusan yang tidak tepat.
Yuk kita cari tahu fakta sesungguhnya mengenai antiperspirant yang disebut bisa sebabkan kanker.
Langsung simak penjelasan ahli berikut ini ya, Stylovers!
Kamu pasti sudah sering mendengar soal deodoran kan, Stylovers?
Ternyata ada pilihan lain selain deodoran sebagai perawatan kulit ketiak yaitu antiperspirant.
Perbedaan deodoran dan antiperspirant yakni, deodoran lebih diformulasikan khusus untuk melawan bau badan, sementara antiperspirant disebut bisa mencegah keringat berlebih di area ketiak.
Meskipun begitu kedua produk perawatan kulit ketiak ini sama-sama merupakan bodycare untuk atasi bau badan.
Hal itu disebabkan, antiperspirant dapat menyumbat pori-pori keringat karena mengandung senyawa berbasis aluminium.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Deodoran Bikin Ketiak Cerah dan Wangi di Bawah Rp 50 Ribu
Dalam jangka panjang, senyawa ini bisa menghambat produksi keringat, dan dengan begitu ketiak kamu akan tetap kering dan terhindar dari bau badan, Stylovers.
"Ini mengurangi produksi bakteri yang menimbulkan bau tidak sedap," kata Direktur Lab Kecantikan Birnur Aral, Ph.D dikutip dari Good Housekeeping.
Namun, faktanya masih banyak yang mempertanyakan apakah antiperspirant aman atau tidak.
"Ada mitos antiperspirant, termasuk penyebab utama kanker payudara hingga penyakit Alzheimer," kata Lucy Chen, MD , dokter kulit di Riverchase Dermatology.
Tapi dokter Chen memberi tahu Good Housekeeping bahwa, beberapa penelitian telah gagal menemukan bukti keterkaitan antara penggunaan antiperspirant dengan kedua penyakit tersebut.
Maka, hingga saat ini kandungan aluminium dalam antiperspirant dianggap sebagai bahan perawatan kulit ketiak yang aman.
Meski demikian, orang yang memiliki riwayat penyakit ginjal dengan fungsi kerja hanya 30 persen atau kurang, tidak disarankan menggunakan antiperspirant.
"Itu karena antiperspirant mengandung sejumlah kecil aluminium dan dapat membahayakan atau bermasalah bagi orang dengan penyakit ginjal lanjut," jelas Dr. Chen.
Baca Juga: Atasi Bau Badan Akibat Obesitas dengan 3 Langkah Mudah dan Rekomendasi Produknya
Antiperspirant ditujukan untuk kamu yang merasa punya permasalahan keringat berlebih di ketiak.
Jika Stylovers masih bingung memilih keduanya, kamu bisa menggunakan deodoran dan antiperspirant secara bersamaan kok.
Dokter Chen menyarankan jika menggunakan kedua produk ini, kamu harus mengoleskan antiperspirant sekitar dua sampai tiga jam sebelum menggunakan deodoran.
Dengan begitu fungsi kedua produk ini bisa sama-sama bekerja efektif. (*)
#SemuaBisaCantik
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cara Benar Membersihkan Dispenser Agar Kualitas Air Minum Terjaga, Mama Milenial Wajib Tahu!
KOMENTAR