Stylo Indonesia - Sesuatu yang berlebihan itu nggak bagus Stylovers! Misalnya saja penyebab kelebihan protein pada rambut.
Ternyata penyebab kelebihan protein pada rambut bisa bikin rambut kusam dan rusak, lho!
Selain itu, penyebab kelebihan protein pada rambut juga bisa menurunkan rasa percaya diri karena tampilan rambut yang rusak.
Biar nggak penasaran, langsung aja yuk kita simak penjelasan mengenai penyebab kelebihan protein pada rambut yang bikin rambut kusam dan rusak.
Baca Juga: 3 Langkah Atasi Rambut Bau dengan Haircare di Bawah Rp 50 Ribu
Yup, mungkin selama ini Stylovers sering mendengar, dasar dari rambut yang kuat dan halus dibutuhkan protein yang cukup pada setiap helainya.
Tapi Stylovers tahu nggak sih? Saat menggunakan alat catok, hair dryer, atau alat kecantikan rambut lainnya yang bersifat panas dengan intensitas yang sering, dapat menghilangkan protein vital di dalam rambut.
Kerusakan rambut dikarenakan kelebihan protein bisa terlihat sangat jelas!
Rambut menjadi rapuh, terlihat kusam, serta mengalami perubahan tekstur dan dapat dengan mudah rontok ketika disisir.
Selain terlalu sering menggunakan alat styling rambut yang bersifat panas, penggunaan produk perawatan rambut juga harus diperhatikan lho, Stylovers.
Hindari terlalu sering menggunakan produk perawatan rambut yang mengandung bahan-bahan seperti keratin, kolagen terhidrolisis, dan asam amino, yang mana jika digunakan terlalu banyak, dapat menyebabkan rambut menjadi rapuh dan nggak berkilau.
Baca Juga: 3 Langkah Atasi Rambut Kering dengan Haircare di Bawah Rp 50 Ribu
Jika kamu sedang melakukan dua dari hal tersebut, ada kemungkinan kamu bisa mengalami kelebihan protein pada rambutmu!
Duh, kalau sudah kayak gini jadi repot ya, Stylovers.
Tapi sebelum kita mengenal lebih jauh apa yang dimaksud dengan kelebihan protein pada rambut dan akibat buruk lainnya.
Kita sebaiknya memahami bagaimana cara menjaga rambut agar tetap sehat dan berkilau, yakni salah satunya dengan menjaga pH alami rambut.
Dilansir dari Coveteur, menurut Drew Schaefering, pendiri Cruxe dan master stylist, pakar editorial, dan pendidik senior di Rob Peetoom Salon Williamsburg, untuk melakukan hal tersebut, diperlukan perawatan yang bisa menjaga keseimbangan asam dan basa pada rambut.
“Rambut yang sehat seharusnya terlihat seperti sisik ikan, dengan setiap kutikula terletak rata di atas satu sama lain, menciptakan segel yang melindungi korteks bagian dalam rambut,” ujar Drew Schaefering.
Ketika kutikula itu putus, mereka membuat pori-pori di lapisan luar rambut, yang membuat bagian dalam rambut rentan terhadap dehidrasi dan kerusakan.
Hal ini juga dikenal sebagai porositas rambut, yakni kemampuan rambut untuk menyerap dan mempertahankan kelembapan, warna atau jenis cairan apapun yang berada di lapisan kutikula.
Baca Juga: 3 Hair Tonic Ginseng untuk Atasi Rambut Rontok dan Berketombe
Jadi bisa dikatakan, kelebihan protein adalah apa yang terjadi ketika seseorang menggunakan produk protein secara berlebihan dalam rutinitas perawatan rambut mereka.
Cara yang paling tepat untuk menyembuhkan dan menghindari kerusakan yang diakibatkan kelebihan protein pada rambutmu, ialah dengan tidak terlalu sering menggunakan catokan, hair dryer atau alat styling apapun yang mengeluarkan panas.
Untuk mengeringkan rambut, kamu cukup menepukkan secara halus handuk pada rambut.
Hal lain lainnya yang perlu di ingat untuk menggunakan produk perawatan rambut secukupnya saja.
Jika rambutmu sudah mengalami tanda-tanda kerusakan akibat kelebihan protein, sebaiknya segera berhenti dulu dari penggunaan produk tersebut ya agar rambutmu bisa kembali sehat dan berkilau. (*)
#SemuaBisaCantik
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Potret Serba Pink Marshanda Kenakan Off-Shoulder Dress, Makin Cantik dan Memikat!
KOMENTAR