Tetapi pada perempuan dengan bakterial vaginosis, terdapat terlalu banyak bakteri anaerob, sehingga mereka mengganggu keseimbangan alami mikroorganisme di organ intim yang kemudian menyebabkan infeksi bakteri vagina.
Vaginosis bakterial umumnya menyerang perempuan berusia 15 hingga 44 tahun.
Dimana dalam beberapa kasus penyakit infeksi ini mungkin tidak menunjukan gejala.
Baca Juga: 6 Tips Memilih Celana Dalam Wanita yang Tepat Demi Menjaga Kesehatan Miss V
Namun infeksi bakteri vagina juga dapat menyebabkan keluarnya cairan tipis berbau "amis" dan menyebabkan iritasi pada organ intim perempuan.
Vaginosis bakterial dikaitkan dengan hasil obstetri dan ginekologi yang buruk seperti kelahiran prematur, infeksi setelah operasi seperti histerektomi, dan dapat membuat perempuan lebih rentan terhadap infeksi menular seksual, terutama HIV.
Semetara itu dilansir dari mayoclinic.org, terdapat kebiasaan perempuan sehari-hari yang ternyata dapat menjadi faktor risiko terjadinya infeksi bakteri vagina.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR