Stylo Indonesia - Kondisi perubahan fungsi organ tubuh pernapasan pasien Covid-19 ternyata bisa diatasi dengan cara melakukan posisi tidur tengkurap.
Yap, dengan menerapkan posisi tidur tengkurap bisa melancarkan pernapasan bagi pasien Covid-19.
Dilansir Stylo Indonesia dari Kompas.com, beberapa ahli telah menjelaskan manfaat tidur tengkurap bisa melancarkan pernapasan bagi pasien Covid-19.
Terdengar sepele, posisi tidur tengkurap dengan peletakan bantal di beberapa titik bisa melancarkan pernapasan bagi pasien Covid-19.
Hal itu diungkapkan oleh Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru), Prof. dr. Menaldi Rasmin, Sp.P(K)., FCCP dalam Webinar dan Media Gathering Online 2021, Update Perkembangan Covid-19 & Vaksinasi yang diselenggarakan Ramsay Sime Darby Health Care Indonesia (RSDHI), Kamis (26/2/2021).
Baca Juga: Penampakan Siger Sunda dan Siger Betawi Pada Pengantin yang Sekilas Mirip, Ternyata Beda Jauh!
Dalam paparannya bertajuk Covid-19 dan Hubungannya dengan Vaksin, Prof Menaldi mengatakan bahwa teori tidur tengkurap atau telungkup sangat bermanfaat untuk menghindarkan pasien mengalami sesak napas.
"Itu (tidur tengkurap terhindar dari sesak napas) manfaat sederhananya," kata Prof Menaldi.
Menurut Prof Menaldi, terdapat manfaat tidur tengkurap pada pasien Covid-19 akan membuat organ pernapasan, yakni paru-paru dapat tetap bersih, terhindar dari potensi terjadinya endapan peradangan pada organ ini.
Manfaat yang ia sebutkan antara lain seperti paru-paru bengkak dan basah, yang dapat menyebabkan pasien menjadi sulit bernapas.
Baca Juga: 4 Makanan Alami Peningkat Imun Tubuh di Masa Pandemi Covid-19
"Walaupun pasien kasusnya ringan dan melakukan isolasi mandiri di rumah, kita anjurkan agar dia tidur dalam posisi tengkurap, untuk menghindarikan dia dari perawatan di rumah sakit," jelas Prof Menaldi.
Efek Tidur Tengkurap bagi Pasien Covid-19
Stylovers, penting untuk diingat kalau virus SARS-Cov-2 yang masuk ke dalam tubuh akan menginfeksi paru-paru yang menyebabkan pernapasan menjadi terganggu hingga membuat peradangan hebat yang dapat membuat organ tersebut terendam cairan.
Langkah tidur tengkurap yang dianjurkan oleh dokter spesialis paru ini, memang adalah sesuatu yang sederhana, namun ternyata manfaatnya sangat besar bagi kesembuhan pasien Covid-19.
Guru besar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) ini mengatakan saat paru-paru menjadi sangat basah karena terendam cairan dapat mengganggu proses difusi oksigen atau pertukaran udara di dalam paru-paru.
Baca Juga: Mengaku Badan Pernah Membengkak, Inul Daratista Beberkan Rahasia Turunkan Berat Badan Hingga 30 Kg!
"Akibatnya, cairan tersebut mengganggu masuknya oksigen ke pembuluh darah, sehingga membuat pasien kesulitan bernapas, sesak, dan bisa meninggal," kata Prof Menaldi.
Gangguan sesak napas yang dialami pada pasien Covid-19 karena paru-paru bekerja lebih keras untuk mendapatkan oksigen.
Kemudian ketika paru-paru dalam kondisi sangat basah, oksigen sulit masuk.
Baca Juga: 3 Zodiak yang Suka Jadi Pusat Perhatian, Anti Malu-malu Club!
Dengan melakukan tidur tengkurap, kata Prof Menaldi, maka kita akan membuat paru-paru lebih terbuka dan udara atau oksigen bisa masuk.
"Memang tidur tengkurap itu tidak enak, pasien akan terbangun lalu mengubah posisi tidur miring, lalu ke posisi terlentang," ungkap dia.
Saat posisi tidur pasien selalu bergerak demikian, maka cairan dalam organ perpasan ini akan bergerak menyesuaikan arah posisi tidur, sehingga oksigen bisa masuk ke dalam paru-paru dan membuat pasien terhindar dari sesak napas.
Apabila tetap dibiarkan tidur dengan posisi terlentang dan tidak ada keluhan sesak napas, kondisi ini menurut Prof Menaldi juga tidak baik bagi paru-paru, sebab bisa menyebabkan organ tersebut menjadi kaku.
"Kaku (organ paru-paru) itu akan menyebabkan orang akan susah napas, meskipun nanti sudah sembuh dari Covid-19. Jadi itu sebabnya, mengapa teori tidur tengkurap itu sangat penting," jelas Prof Menaldi.
Mengurangi Tingkap Keparahan dan Risiko Kematian
Kemudian Prof Menaldi menjelaskan lebih lanjut, jika setiap posisi tidur tersebut dikerjakan antara 2-3 jam, maka misalnya pada pasien Covid-19 sakit ringan dan sedang isolasi mandiri di rumah, dapat terhindar dari risiko keparahan yang dapat membuatnya masuk rumah sakit.
Baca Juga: Selvedge Jeans: Tampil Unik dengan Motif Jeans yang Kamu Banget!
Bagi pasien yang mengalami gejala sedang dan dirawat di bangsal perawatan rumah sakit, dengan posisi tidur ini, maka sangat mungkin terhindar dari perawatan berat di ICU.
Bahkan, kalau posisi tidur yang dimulai dari tengkurap ini diterapkan pada pasien dengan Covid-19 parah, ada kemungkinan dia dapat terhindar dari risiko penggunaan alat bantu pernapasan, ventilator.
Baca Juga: 4 Pilihan Cleansing Oil Lokal Terbaik untuk Bersihkan Wajah Maksimal!
"Cara sederhana, tetapi memiliki banyak makna. Sebab, menggunakan ventilator itu sangat mahal biayanya. Banyak risiko lain-lain, hingga risiko mortalitasnya (kematian akibat Covid-19) juga bisa makin tinggi," papar Prof Menaldi. Kendati demikian, kata Prof Menaldi, teori posisi tidur tengkurap tidak selalu bisa diterapkan pada kondisi penyakit lainnya.
Akan tetapi, pada pasien Covid-19, tidur tengkurap atau telungkup, justru menjadi salah satu cara yang coba dipaksakan, dengan tujuan menghindari keparahan penyakit yang menyerang paru-paru ini.(*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Garis Poetih Raya Festival 2025, Ivan Gunawan dan Para Desainer Siap Bawakan 350 Koleksi
KOMENTAR