Kolaborasi Stylo Indonesia x id.derms
Stylo Indonesia - Pernah nggak sih Stylovers, kamu perhatikan setiap bentuk tahi lalat yang ada di tubuh kamu?
Apakah bentuk tahi lalat itu selalu sama atau justru berubah seiring berjalan waktu? Kemudian jangan-jangan ada tahi lalat baru yang muncul di tubuh kamu?
Karena ternyata bentuk tahi lalat bisa menjadi salah satu indikasi kanker kulit lho, Stylovers.
Baca Juga: Cara Bedakan Tahi Lalat dan Kanker Kulit dengan Metode ABCDE Menurut Ahli!
Nah, bentuk tahi lalat seperti apa sih yang dapat merujuk ke indikasi kanker kulit?
Biar tidak salah informasi, langsung saja yuk Stylovers, kita cari tahu penjelasan lengkap dari ahlinya.
Yuk simak wawancara khusus Stylo Indonesia, dengan dermatolog yang juga jadi bagian komunitas id.derms.
dr. Henry Tanojo Sp.KK, menjelaskan bahwa untuk mengetahui hal itu, kamu perlu mengamati benjolan pada bintik hitam yang biasa kita sebut tahi lalat.
Mengamati tahi lalat bisa dilihat dari bentuknya, tepian atau border pada tahi lalat, lalu warna tahi lalat itu sendiri, ukuran diameter tahi lalat, serta perubahan bentuk, ukuran, warna pada tahi lalat seiring berjalannya waktu serta tahi lalat yang terasa gatal.
"Sebenarnya bintik atau tanda hitam tersebut, kita harus curiga ini sebenarnya baik atau jahat. Bisa saja, barang yang kecil atau bintik yang kecil itu merupakan suatu kanker yang sedang berkembang," kata dr. Henry Tanojo Sp.KK ketika diwawancarai oleh Stylo Indonesia.
Dokter Henry juga menekankan bahwa, bisa saja mulanya bintik hitam ini adalah jenis tahi lalat 'baik' yang memang, Stylovers punya sejak awal.
Namun tanpa disadari, bintik hitam ini sedang menuju atau berkembang untuk menjadi jahat.
Untuk itulah dokter Henry yang menamatkan pendidikan spesialis kulit kelaminnya dari Universitas Andalas, selalu mengingatkan untuk menerapkan SAKURI.
Apa itu SAKURI?
SAKURI adalah singkatan dari 'periksa kulit sendiri', langkah ini bisa dengan mudah dilakukan oleh semua orang.
Misal lokasi tahi lalat sulit dijangkau, Stylovers bisa kok menggunakan bantuan cermin.
Apabila setelah diamati ada yang tahi lalat yang tidak simetris, ukurannya lebih dari 6mm, berwarna-warni dan tanda mencurigakan lainnya.
Baca Juga: Kontaminan Benzene pada Sunscreen Bisa Sebabkan Leukimia? Ini Penjelasan Dermatolog!
Maka segera periksakan diri ke dokter spesialis kulit ya, Stylovers.
Sebab SAKURI atau periksa kulit sendiri, hanya bertujuan untuk mengenali tanda-tanda awal tahi lalat yang berbahaya.
Menurut dokter Henry, jika setelah diperiksa oleh ternyata tahi lalat kamu memiliki indikasi kanker kulit, dokter yang menangani akan lebih mudah mengambil tindakan jika sudah terdeteksi sejak dini. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR