Stylo Indonesia - Tahi lalat merupakan salah satu tanda alami yang biasanya ada pada tubuh serta wajah.
Tahi lalat juga tak jarang menjadi salah satu identitas dan keunikan seseorang.
Namun, ada pula yang mengatakan bahwa tahi lalat pada tubuh berbahaya, loh!
Tahi lalat pada tubuh berbahaya, simak penjelasan berikut biar kamu enggak salah kaprah!
Baca Juga: Cara Bedakan Tahi Lalat dan Kanker Kulit dengan Metode ABCDE Menurut Ahli!
Dilansir dari Grid.ID, tahi lalat umumnyanya berbentuk seperti bercak menempel di kulit.
Ada juga tahi lalat yang timbul seperti bentol yang berwarna cokelat atau hitam.
Tahi lalat terbentuk karena terjadi penumpukan pigmen atau zat warna pada tubuh kita.
Pigmen ini sudah tertahan di bawah kulit sejak kita di dalam kandungan.
Uniknya, jumlah tahi lalat enggak hanya satu.
Baca Juga: Ternyata ada Cara Alami Menghilangkan Tahi Lalat Tanpa Perlu Operasi dengan Menggunakan Bawang?
Oh iya Stylovers, hal yang perlu kamu ketahui juga bahwa setiap orang setidaknya memiliki sepuluh tahi lalat di tubuhnya, loh!
Itulah sebabnya mengapa tahi lalat bisa bertambah banyak seiring bertambahnya usia.
Dilansir Stylo Indonesia dari Kompas.com, menurut dr. Henry Tanojo, Sp.KK, ada cara yang tepat untuk mengenali tahi lalat yang kita punya yakni dengan prinsip ABCDE.
Baca Juga: Pamer Foto dengan Wajah Natural, Ayu Ting Ting Malah Bikin Salfok dengan Tahi Lalatnya
1. A-symmetry
Tahi lalat yang secara kasat mata bentuknya tidak simetris harus diwaspadai.
Maksudnya bentuk separuh dari tanda kulit tersebut berbeda dengan sisi lainnya.
Contohnya bentuk yang tidak beraturan atau tidak bulat sempurna.
2. B-order
Tahi lalat yang tidak berbahaya seharusnya memiliki garis tepi yang rata dan tampak jelas.
Sebaliknya, jika sisi tepinya tidak tegas, tidak rapi, bergerigi, dan tidak jelas batasannya harus diwaspadai.
Baca Juga: Viral Kabar Kulit Ruam Bak Cacar Usai Vaksin, Simak Penjelasan Ahli!
3. C-olor
Tahi lalat memiliki banyak warna yang berbeda pada setiap orang namun tidak boleh muncul bersamaan.
Tanda yang kita miliki hanya boleh memiliki satu warna saja baik hitam atau kecokelatan.
4. D-iameter
Cek secara detail ukuran tahi lalat di tubuh kita, batasanya ukurannya adalah kurang dari 1/4 inchi atau 6 milimeter.
Sebagai perkiraan ini, ukuran ini kurang lebih sebesar biji jagung.
Jika lebih dari itu, mungkin saja bisa menjadi salah satu gejala melanoma atau kanker kulit yang harus segera mendapatkan pengobatan.
Baca Juga: Niat Tiru Makeup Mariah Carey Sampai Bikin Tahi Lalat Palsu, Rina Nose Kebanjiran Komentar Netizen
5. E-volution
Terakhir, kita dianjurkan untuk waspada apabila jumlah tahi lalat bertambah banyak dalam kurun waktu singkat.
Seharusnya, pertumbuhan tanda tubuh ini terbatas hanya dalam 25 tahun pertama dalam hidup kita.
Perubahan ukuran, warna, bentuk dan munculnya rasa berupa gatal atau nyeri serta berdarah bisa menjadi gejala yang berbahaya.
Segera tanyakan soal kondisi ini kepada dokter untuk mendapatkan jawaban dan perawatan yang tepat.
Hal tersebut juga disetujui dr. Henry ketika diwawancarai oleh tim Stylo Indonesia.
Baca Juga: Cara Mudah Menutupi Jerawat dengan Trik Tahi Lalat Palsu, Coba Yuk
Lantas, mengapa tahi lalat disebut berbahaya?
Menurut dr. Henry, sebelum panik akan bahaya tahi lalat lebih baik terapkan SAKURI alias periksa kulit sendiri.
Jika memang saat melakukan pemeriksaan mandiri dan kamu merasa ada kejanggalan dan indikasi kanker, kamu bisa lekas pergi ke dokter agar ditangani secara dini.
So, daripada panik, lebih baik terapkan prinsip ABCDE dan SAKURI ya, Stylovers!
Selamat mencoba di rumah!(*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Selamat! Inilah Daftar Pemenang Pucuk Cool Jam 2024 yang Didukung Teh Pucuk Harum, Siap Berangkat ke Korsel dan AS
KOMENTAR