Melansir dari Grid.ID, menurut Dendy Engelman, MD, dokter kulit bersertifikat di New York City, Amerika Serikat ada 2 faktor yang menyebabkan kulit berminyak.
Faktor pertama adalah faktor internal seperti genetika dan usia, lalu faktor selanjutnya adalah faktor eksternal.
“Rutinitas perawatan kulitmu juga dapat memengaruhi produksi minyak,” ujar dr. Engelman.
Menurutnya, menggunakan produk skincare yang sangat tebal dan berat atau produk yang menghilangkan minyak alami dari kulit, justru akan membuat produksi minyak jadi berlebihan.
Hal ini disebabkan karena kotoran lebih mudah menempel pada kulit hingga akhirnya menyumbat pori.
Selain itu, sel-sel kulit mati pada orang dengan kondisi kulit ini biasanya sulit luruh dan terlepas.
Akibatnya, sel-sel kulit mati yang seharusnya rontok dengan sendirinya malah menyumbat pori-pori kulit wajah.
Dari hasil wawancara tim Stylo Indonesia dengan dr. Deasy Thio, Sp.KK selaku dokter spesialis kulit dan kelamin yang tergabung dalam @id.derms, Ia mengatakan bahwa orang yang memiliki kulit berminyak tingkat sebumnya memang lebih tinggi serta pori-pori kulitnya lebih tertutup.
Nah, dengan keadaan seperti ini, kulit mati jadi tidak bisa lepas dan bakteri serta kotoran jadi ikut tersumbat dalam pori-pori tersebut.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR