dr. Ruri D. Pamela, Sp.KK menjelaskan bahwa selama ini dokter spesialis kulit sangat peduli retinol atau asam retinoat sebagai bagian perawatan anti penuaan karena dasar ilmiah yang sangat jelas.
Namun ternyata dikarenakan efek samping retinol yang sering menjadi masalah bagi beberapa orang, seperti halnya sering terjadi iritasi.
Bakuchiol mulai dikenal manfaatnya sebagai anti penuaan pada tahun 2014.
Baca Juga: Lagi Tren, Bakuchiol Justru Timbulkan Reaksi Alergi dan Iritasi? Ini Tanggapan Dermatolog!
Hal itu tertuang dalam penelitian ilmiah oleh ilmuwan di California yang dimuat dalam Jurnal Internasional Ilmu Kosmetik yang menjelaskan kemiripan efek anti aging bakuchiol dengan retinol.
Manfaat anti aging yang mirip dengan retinol ini ternyata juga semakin populer di tahun 2018.
British Journal of Dermatology mempublikasikan penelitian ilmiah yang membandingkan langsung bakuchiol dengan retinol pada sejumlah subyek penelitian.
"Walaupun bakuchiol dan retinol berbeda secara struktur molekuler, namun bakuchiol menunjukkan kemampuan untuk berfungsi sebagai fungsional analog dengan retinol (analoq fungsional: senyawa kimia yang memiliki fitur sifat fisik, biokimia, & farmakologis)." ujar dr. Ruri D. Pamela, Sp.KK ketika diwawancarai oleh Stylo Indonesia melalui sebuah pesan singkat.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR