Stylo Indonesia - Paundra Hanutama merupakan sosok inspiratif yang bisa buat kamu semakin semangat dalam mengejar karier di usia muda.
Memiliki kecintaan pada dunia perhotelan, Paundra Hanutama memilih Sekolah Menengah Industri Pariwisata (SMIP) Solo, Jawa Tengah sebagai langkah awal kariernya.
Jiwa pekerja keras pada diri Paundra Hanutama sudah terlihat sejak ia duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Setiap hari Sabtu dan Minggu, saat kelas 2 SMA, Paundra memilih bekerja sebagai part-timer cleaner di salah satu restoran dengan gaji harian.
"Di kelas 2 SMA saya itu sudah kerja, Sabtu Minggu itu selalu kerja dan kerjanya itu bener-bener dari bawah, nggak boleh 'taking order' sebagai waiter, awalnya cuma suka ngambilin sampah-sampah. Tapi beneran sudah dapat duit, saya masih ingat dulu dibayarnya itu kayanya dapat Rp15 ribu satu hari." kata Paundra saat dihubungi Stylo Indonesia melalui pesan suara.
Kala itu Paundra bahkan merelakan masa mudanya diisi dengan bekerja ketimbang untuk sekedar berpacaran.
"Pada Sabtu Minggu kan biasanya orang muter-muter, pacaran, nah itu tuh udah nggak ada (waktu)," ujar Paundra.
Berkat pengorbanan inilah, setelah lulus Sekolah Menengah Industri Pariwisata (SMIP) pada tahun 2000, Paundra berhasil bekerja di salah satu hotel bintang 5 ternama di Royal Plaza On Scotts, Singapura, sebagai waiter (pelayan).
Pekerjaan tersebut hanya diambilnya selama satu tahun, kemudian Paundra memutuskan untuk kembali ke negara asalnya yaitu Indonesia.
Tak lama sejak kembali ke Indonesia, Paundra memutuskan untuk terbang ke United States (US) atau Amerika untuk bekerja sebagai waiter.
Inilah titik balik awal karier seorang Paundra Hanutama, hingga bisa menjadi Marketing Communications sukses seperti sekarang.
Ketika bekerja sebagai pelayan di Amerika, Paundra bertemu dengan satu loyal customer yang semula menyangka bahwa dirinya berasal dari Meksiko.
Tamu tersebut tak menyangka bahwa Paundra berasal dari Indonesia, karena bahasa Inggris yang digunakan Paundra dianggap telah mumpuni, serta kepribadian Paundra yang ramah dan komunikatif membuat para tamu merasa nyaman ketika berbicara dengannya.
Melihat potensi yang dimiliki Paundra, tamu tersebut menyarankan Paundra untuk beralih dari waiter menjadi spoke person.
"Awalnya gitu dan saya benar-benar nggak mengerti, spoke person apaan sih. Akhirnya saya cari-cari informasi. Oh spoke person yang dimaksud adalah lebih kaya menjadi humas lebih ke komunikasi. Mulanya saya nggak merasa kalau diri saya bisa," tutur Paundra Hanutama.
Semenjak kejadian itu, Paundra terus memikirkan saran dari tamu yang ditemuinya, hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan memilih untuk sekolah lagi di bidang komunikasi.
Ketika meminta izin untuk bersekolah kembali, Paundra sempat ditanya oleh keluarga mengenai keputusan ia meninggalkan pekerjaan sebelumnya yang terbilang sudah cukup enak.
"Saya benar langsung dapat kuncinya, di salah satu tamu saya di US waktu itu," jelasnya.
Ia lantas memutuskan untuk mengambil kuliah S1 jurusan Public Relations di London School of Public Relations (LSPR).
Meskipun belum lulus kuliah, Paundra sudah mendapat kesempatan bekerja di Hotel Indonesia Kempinski sebagai Marketing Communication Executive.
"Sebelum lulus pun langsung dapat kerja di hotel Hotel Indonesia Kempinski sebagai Marketing Communication sekitar empat sampai lima tahun," ungkap Panudra.
Berkat hal itu kariernya pun mulai menanjak, bahkan sejak tahun 2019 Paundra telah berhasil menjabat sebagai Director of Marketing Communications Aston Priority Hotel and Conference Center hingga saat ini.
Menurutnya kunci kesuksesan seorang Marketing Communications adalah managemen waktu yang baik, seorang Markom harus mengetahui mana prioritas dan dateline, jika sudah mempunyai sistem prioritas label, maka dengan begitu akan terhindar dari masalah.
Selanjutnya Paundra juga menekankan sebagai Markom yang baik harus peduli kepada sesama, "Intinya harus jadi orang baik saja saling bantu. Kembali lagi kalau seseorang itu jadi orang baik dan membantu orang pasti akan dibantu kembali."
Tak hanya peduli pada sesama, Paundra juga memiliki kepedulian pada lingkungan, hal ini terlihat dari banyak kegiatan bertema lingkungan yang dilakukan Paundra bersama timnya selama bergabung bersama Aston.
Sepanjang 2018 sampai saat ini, Aston Priority telah menanam 1.500 pohon mangrove di wilayah Marunda, Jakarta.
Tak cukup sampai di situ saja, akhirnya pada tahun 2020 saat pandemi Paundra memutuskan membuat komunitas peduli mangrove.
"Karena pandemi kan banyak waktu, akhirnya saya bikin komunitas, jadilah mangrovejakarta.id, saat ini sudah punya 125 anggota dan kita tuh berperan aktif dalam penanaman mangrove bahkan kita sedang ada penelitian untuk mangrove di Jakarta khususnya," terang Paundra.
Paundra juga mengatakan bahwa, dirinya beserta anggota komunitas mangrovejakarta.id akan segera merilis buku yang nantinya akan diterbitkan pada 26 Juli.
Pembuatan buku tersebut telah dalam proses pendanaan, hingga sudah dalam tahap penulisan, dan nanti Paundra akan menjadi salah satu penulis di buku tersebut.
Nah itulah Stylovers kunci sukses seorang Paundra Hanutama yang berhasil menjadi Marketing Communications Director di usia muda. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR