Menurut dokter bedah plastik Andrew Jacono, setelah beberapa lama filler akan menarik jaringan di bawah kulit sehingga proses penuaan akan terlihat lebih cepat, loh, Stylovers.
Baca Juga: Anang Hermansyah Ulang Tahun, Aurel Berikan Hadiah Kecil Seharga Mobil untuk Ayah Tercinta, Apa Itu?
"Karena jaringan kulit tidak akan kembali sama seperti saat kita masih muda," kata Jacono.
Dijelaskan oleh dokter bedah plastik Michelle Yagoda, saat filler sudah hilang (entah karena diserap tubuh atau disedot lagi oleh dokter) akan meninggalkan ruang yang lebar di bawah kulit sehingga butuh suntikan untuk mengisinya.
"Tiap kali filler ditambah, kantungnya akan makin lebar dan menjadi besar, sehingga butuh filler lebih banyak lagi," kata Yagonda.
Untuk di area bibir, kalau kita tidak menambah filler agar bentuknya tetap sesuai keinginan, hasilnya adalah kulit menjadi turun, berkerut, bahkan bentuknya tidak beraturan.
Kondisi ini terkadang membutuhkan perbaikan oleh dokter bedah.
"Ini seperti kulit perut wanita setelah melahirkan dan kendur. Demikian juga bibir kita yang disuntik filler, nantinya akan ada kelebihan kulit yang harus diangkat," kata Jacono.
Menurut pemaparan Yagoda, cairan ini bisa saja berpindah setelah disuntikkan sehingga bagian bibir menjadi kendur.
Yagoda menjelaskan seharusnya bagian bibir yang berwarna merah muda tidak disuntik karena itu adalah area berbahaya.
"Sebuah kesalahan jika menyuntik bagian pink dari bibir karena itu adalah otot bibir.Filler lama-lama akan menggumpal dan mengubah bentuk bibir. Ini terjadi jika kita melakukan filler lebih dari sekali," katanya.
Hal serupa juga bisa terjadi pada bagian wajah yang sudah sering disuntik filler.
Oleh karena gravitasi, cairan filler bisa turun sehingga kulit menjadi lebih kendur.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR