Stylo Indonesia - Stylovers, apakah kamu sudah pernah mendengar soal modest fashion atau modest wear?
Seringkali dipahami hanya sebagai busana yang lebih tertutup, modest fashion seringkali dikaitkan dengan baju atau pakaian Muslim.
Padahal, konsep modest fashion sesungguhnya tidak hanya mencakup baju Muslim, lho!
Memang ada salah pengertian soal modest fashion yang tampaknya perlu diluruskan.
Dilansir dari Who What Wear, inilah penjelasan mengenai konsep modest fashion yang sesungguhnya.
Tidak ada definisi yang pasti tentang modest fashion, tetapi pada dasarnya modest fashion berkaitan dengan kesadaran dalam hal menutupi bagian tubuh.
Pakaian modest wear biasanya memiliki potongan yang lebih panjang dan tertutup, serta potongan longgar yang tidak menonjolkan siluet lekuk tubuh.
"Modest fashion adalah istilah, istilah pasar, mulai populer di pertengahan tahun 2000-an, pertama kali dimulai berasal dari desainer dan wirausahawan kreatif yang juga memiliki motivasi religius," kata Reina Lewis, profesor studi budaya di London College of Fashion, UAL.
Seperti yang dikatakan Hana Tajima, perancang busana Muslim Inggris-Jepang yang pernah berkolaborasi dengan Uniqlo dalam rangkaian busana modest wear.
"Setiap orang memiliki gagasan mereka sendiri tentang apa arti modest fashion bagi mereka. Seperti preferensi pribadi orang-orang tentang warna dan gaya," jelasnya.
Singkatnya, modest fashion secara umum berarti pilihan untuk menutup bagian tubuh dalam berbagai tingkatan.
Keputusan itu bisa karena alasan agama, etnis, estetika, atau kenyamanan, bukan sekadar tren yang terkait dengan spiritualitas.
Dilaporkan bahwa pasar modest fashion secara global telah bernilai ratusan miliar dan diprediksi akan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya.
Baca Juga: Tak Henti Berkarya, Ivan Gunawan Perlihatkan Koleksi Modest Wear Untuk Raya Bertajuk Boungiorno 2020
Kesuksesan modest fashion juga didorong oleh media sosial telah mendorong keberagaman bahwa perempuan dengan berbagai bentuk tubuh, keyakinan, warna kulit, ukuran, dan latar belakang bisa sama-sama bergaya dalam fashion.
Lewis menjelaskan bahwa sementara pasar modest fashion tumbuh secara dominan dalam agama Ibrahim (seperti Yudaisme, Kristen, dan Islam).
Namun menurut data sensus, semakin banyak anak muda yang mengidentifikasi diri sebagai spiritual, bukan religius. Meski tentunya modest fashion bisa digunakan oleh setiap orang jika mereka mau.
"Menariknya ada banyak wanita non-Muslim yang tertarik pada estetika modest fashion ini," kata Tajima.
"Tampaknya ada subkultur di mana perempuan mendefinisikan ulang apa arti feminitas bagi mereka. Bisa jadi karena pakaian modest wear juga nyaman. Saya rasa banyak perempuan tidak selalu menyadari bahwa pakaian ini adalah modest fashion. Mereka hanya melihatnya sebagai gaya yang cocok dengan mereka," lanjutnya.
Setelah kesalahpahaman bahwa modest fashion hanya terkait dengan agama atau etnis dikesampingkan, mulai disadari bahwa mengenakan pakaian yang lebih tertutup bukan berarti membosankan atau tidak modis.
Anum Bashir, seorang influencer yang berbasis di Dubai yang dikenal karena mendukung modest fashion, sepenuhnya membantah mitos bahwa modest fashion berarti tidak mengikuti tren.
“Saya suka bersenang-senang dengan pakaian dengan memainkan warna, motif, layer, dll. Yang cenderung tidak saya lakukan hanyalah menunjukkan terlalu banyak kulit," ujarnya.
Di Indonesia sendiri, tentunya perkembangan modest fashion sangat diterima tak hanya oleh pengguna hijab.
Nilai moral dan kebudayaan di Indonesia menjadi salah satu faktor modest fashion menjadi salah satu gaya fashion yang paling tepat digunakan di berbagai kesempatan, baik oleh para pengguna hijab maupun tidak.
Misalnya, untuk menghadiri acara-acara formal, pernikahan, atau merayakan hari raya yang menuntut penampilan rapi serta sopan bagi setiap orang.
Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai konsep modest fashion yang sesungguhnya. Menarik, bukan? (*)
Potret Serba Pink Marshanda Kenakan Off-Shoulder Dress, Makin Cantik dan Memikat!
KOMENTAR