Kaum darah biru Georgia menyukai penampilan yang lebih bersahaja dan romantis.
Mereka kurang menyukai tampilan pucat dan lebih memilih bergaya dengan pipi yang bersinar kemerahan dan tampak sehat.
Tren ini membangkitkan kembali minat pada kemerahan alami, yang bisa dicapai mengaplikasikan warna organik secara halus ke wajah.
Panduan sejarah Inggris tahun 1825, The Art of Beauty (The Best Methods of Improving and Preserving The Shape, Carriage, and Complexion), merekomendasikan agar pemerah pipi "ditampilkan dengan sangat polos", dan menyertakan glosarium bahan-bahan yang disukai termasuk safflower, merah kayu cendana, kayu Brazil, dan merah tua.
Baca Juga: Kupas Tuntas Kekurangan dan Kelebihan dari Make Over Multifix Matte Blusher!
Carmine telah diperkenalkan di Eropa setelah penaklukan Spanyol atas Amerika.
Carmine merupakan zat pewarna yang diambil dari serangga yang disebut cochineal, berwarna merah tua yang dapat digunakan dengan aman pada kulit, dan masih menjadi bahan yang digunakan dalam banyak produk saat ini.
Nah, itu dia Stylovers sejarah unik blush on si perona pipi yang ternyata pernah dibuat dari bahan beracun.
Untungnya kini kita sudah bisa menggunakan banyak pilihan blush on dengan bahan yang aman, ya! (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Makin Banyak Pilihan Tenant Internasional di Kota Bekasi, Pakuwon Mall Bekasi Resmi Dibuka!
KOMENTAR