Stylo Indonesia - Perawatan anti aging merupakan salah satu jenis perawatan kulit yang paling diminati hingga sekarang.
Eits, jangan salah! Perawatan anti aging ternyata sudah diminati oleh para perempuan di zaman kuno, lho!
Nampaknya, keinginan para perempuan untuk tampil awet muda sudah membuat berbagai perawatan anti aging menjadi tren sejak zaman kuno.
Beberapa perawatan anti aging yang ngetren di masa kuno ini menggunakan cara dan bahan yang cukup ekstrem dan mungkin tidak pernah kamu sangka, Stylovers.
Baca Juga: Sejarah Sunscreen Si Skincare Wajib untuk Cegah Kanker Kulit, Sudah Dipakai Sejak Zaman Mesir Kuno!
Dilansir dari Into The Gloss, inilah perawatan anti aging ekstrem yang pernah ngetren di masa kuno.
Cleopatra
Ratu Mesir ini dikisahkan senang memanjakan diri dengan mandi susu keledai setiap hari, sebuah praktik yang tampaknya membutuhkan lebih dari 700 ekor keledai untuk melakukannya.
Kandungan alpha hydroxy acid atau AHA dalam susu memang diketahui memiliki zat anti-aging dan dapat melembutkan kulit.
Namun yang lebih menarik dari kebiasaan Cleopatra ini adalah, bagaimana cara membersihkan dan menghilangkan bau dari susu keledai di masa itu, ya?
Permaisuri Wu Zetian
Penguasa dinasti Tang sekaligus satu-satunya kaisar wanita Tiongkok, Wu Zetian, seumur hidupnya memiliki minat terhadap formula perawatan kulit.
Ia mencampur "bubuk peri" yang terkenal, terbuat dari tanaman motherwort Cina yang dipanen dan disiapkan dengan hati-hati dengan air dingin untuk mencuci wajahnya setiap pagi.
Dan ternyata cara ini memang berhasil lho, sang permaisuri dikenal sebagai seorang perempuan yang cantik hingga usia tuanya.
Elizabeth Báthory
Kisah paling mengerikan dalam daftar ini, bangsawan Hongaria abad ke-16 Elizabeth Báthory terkenal sebagai salah satu pembunuh berantai perempuan pertama yang terdokumentasi di dunia.
Baca Juga: Kisah Unik Busana Rajutan, Sering Dianggap Kuno Tapi Justru Jadi Tren Fashion Akibat Lockdown
Sebagian besar hidupnya diselimuti misteri dan legenda, kisah paling terkenal dari dirinya adalah bahwa ia secara rutin mandi menggunakan darah dari para korban perempuannya.
Gadis-gadis perawan yang miskin dikirim ke perkebunan Báthory untuk bekerja sebagai pelayan, untuk kemudian menjadi korban bangsawan cantik yang haus darah.
Mary, Ratu Skotlandia
Mary, Ratu Skotlandia, musuh Elizabeth I yang bernasib malang dan menarik, menghabiskan hari-hari bahagia di abad keenam belas di tanah miliknya di Edinburgh, Skotlandia.
Saat itu, salah satu aturan kecantikan yang perlu dilakukan adalah mandi menggunakan anggur putih atau white wine.
Selain kandungan alkohol yang memiliki sifat antiseptik, kandungan ini juga dianggap dapat meningkatkan tampilan warna kulit.
Permaisuri Elisabeth (Sisi) dari Austria
Rutinitas kecantikan yang dipaksakan sendiri oleh wanita bangsawan abad ke-19 ini sama kaku dan obsesifnya dengan mereka, termasuk praktik mengikat tali ketat yang membuat lingkar pinggangnya menjadi lebih kecil dari sembilan belas inci sepanjang hidupnya.
Crème Céleste, produk favorit Sisi, adalah ramuan spermaceti (lilin yang ditemukan di kepala paus sperma), minyak almond manis, dan air mawar.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Serum Anti Aging untuk Menghilangkan Kerutan dan Garis Halus di Bawah 200 Ribu Rupiah
Ia menggunakan perawatan tersebut setiap hari.
Pada malam hari, ia diketahui melapisi wajahnya dengan daging sapi mentah dan stroberi yang dihancurkan, disimpan dengan masker kulit yang dibuat khusus.
Nah, itu dia Stylovers perawatan anti aging ekstrem yang ngetren di masa kuno. Kira-kira, adakah yang membuatmu tertarik untuk mencoba? (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR