"Gue ketemu sama bokap gue di kafe, bokap lagi bawa temennya, nah temennya ini lagi ada masalah terus bokap gue nasihatin dia 'udah, semua itu atas izin Tuhan', 'ah kebetulan karena Papa ngomong gini, ada yang mau aku ceritain Pa'," ungkap Gading Marten.
"'Kenapa Ding?' 'Aku mau pisah sama Gisel', langsung nangis, gue juga jadi ikut nangis tapi habis itu, ya udah enggak papa," sambungnya.
Sebagai orang tua, Roy Marten langsung menanyakan nasib Gempi yang saat itu masih berusia 3 tahun.
"Langsung nanya, 'Gempi gimana?', dijelasin blablabla, 'ke depan mau gimana?, ya udah dia ngerti, dia nangis karena enggak percaya yang dialamin kejadian juga sama gue," terang Gading Marten.
"Sama exactly penyebabnya (cerai), sama, 'kok ke Gading gitu kenanya?', Itu yang bikin dia nangis, kasihan juga sih," jelasnya.
Sudah tak lagi bisa mempertahankan rumah tangga anaknya, Roy Marten hanya bisa memberikan pesan pada Gading.
"Sampai sekarang yang selalu diingetin apalagi punya Gempi, 'ingat Ding nabung nabung nabung, karena minimal kamu hidupin Gempi sampai usia 25 tahun'," ungkap Gading Marten.
"'Iya kalau 25 tahun terus nikah, kalau mau ngejar S3, pokoknya nabung-nabung'," pungkasnya. (Nisa/Stylo Indonesia)
(*)
Artikel ini sudah tayang di Suar.id dengan judul Lama Diam, Roy Marten Bercucuran Air Mata saat Mengingat Perceraian Gading dan Gisel, hingga Singgung Soal Karma Turun-temurun
Penulis: Ervananto Ekadilla
SPOTLIGHT 2024, Dekranasda Buton Selatan X Tia Hidayat Hadirkan Busana dengan Inspirasi Budaya Lokal
KOMENTAR