Sebaliknya, siklus haid mungkin saja tidak teratur bahkan volume darah haid menjadi sedikit apabila kamu telah memasuki masa perimenopause.
Perimenopause adalah masa transisi sebelum menopause, umumnya di usia akhir 30-an dan awal 40-an.
Baca Juga: 5 Penyebab Warna Darah Haid Kerap Berubah, Apakah Perlu Khawatir?
3. Penurunan berat badan
Lemak dibutuhkan sebagai bahan baku pembentuk hormon.
Ketika jumlah lemak tidak mencukupi akibat penurunan berat badan yang ekstrem maka kadar hormon dalam tubuh yang akan mengalami kekacauan.
Akibatnya, hormon pun takkan bisa bekerja dengan baik dan berdampak pada siklus haid.
4. Kehamilan
Pendarahan yang mirip mentruasi bisa jadi tanda awal kehamilan.
Biasanya, jumlahnya akan lebih sedikit dan hanya berlangsung sampai dua hingga tiga hari saja nih, Stylovers.
Pendarahan tersebut dinamai implantasi yang terjadi saat sel telur yang telah dibuahi kemudian menempel pada lapisan dinding rahim.
Baca Juga: Mungkinkah Bercinta Saat Haid Sebabkan Kehamilan? Simak Fakta Sebenarnya!
5. Gangguan tiroid
Produksi hormon tiroid yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat memengaruhi kelancaran menstruasi kamu.
Misalnya, darah haid sedikit, atau bahkan tidak menstruasi.
Jika penurunan jumlah darah haid terus berlanjut, segera konsultasikan ke dokter ya, Stylovers! (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Potret Serba Pink Marshanda Kenakan Off-Shoulder Dress, Makin Cantik dan Memikat!
KOMENTAR