Stylo.ID - Kenikmatan adalah salah satu tujuan utama saay bercinta.
Namun, siapa sangka nih, Stylovers, kalau ternyata ada beberapa hal yang malah berbahaya jika dilakukan saat bercinta.
Terutama bagi Miss V kamu yang bisa saja jadi 'korban' saat berhubungan seks dengan pasanganmu.
Baca Juga: Miss V Perih Saat Bercinta? Hati-hati Bisa Jadi Kamu Mengidap Penyakit Ini!
Seperti yang dilansir Stylo.ID dari Grid.ID, berikut 5 kebiasaan seks yang berbahaya bagi Miss V:
1. Menggunakan pewangi atau parfum pada vagina
Ada sebagian wanita yang menyemprotkan parfum atau pewangi pada Miss V.
Bahkan ada juga yang menaburkan bedak pada Miss V.
Hal ini bertujuan untuk membuat wangi organ intim agar pasangan menyukainya saat berhubungan intim.
Meskipun bisa bikin wangi, tapi kandungan bahan kimia beberapa produk dapat memicu iritasi yang membuat vagina terasa panas.
Miss V tidak perlu sewangi bunga.
Cukup jaga kadar pH agar seimbang dan bersihkan dengan wajar menggunakan air bersih, atau bila perlu dengan pembersih khusus kewanitaan yang mengandung povidone-iodine untuk mengusir bakteri dan parasit penyebab infeksi Miss V dan bau tak sedap.
2. Nekat menggunakan baby oil sebagai pelumas
Saat Miss V kurang cairan atau 'seret' ketika bercinta dengan pasangan, jangan sekali-kali gunakan baby oil sebagai pelumas.
Hal ini malah akan menimbulkan masalah baru pada organ intim.
Baby oil akan menimbulkan iritasi pada Miss V.
Baca Juga: Berisiko Besar untuk Miss V, Ini Bahaya Gunakan Air Liur untuk Pelumas Bercinta!
Sama halnya dengan kulit yang terluka, Miss V yang terluka atau iritasi akan mengeluarkan cairan yang malah bisa menimbulkan bakteri datang.
Bahan dasar minyak pada baby oil cenderung kental dan tidak mudah dibersihkan dengan air.
Hal ini membuat baby oil terjebak dalam saluran Miss V yang membuat bakteri terperangkap hingga menyebabkan infeksi.
Jika memang membutuhkan pelumas, gunakan saja pelumas silikon atau yang berbasis air karena mudah dibersihkan.
3. Melumurinya dengan whipped cream atau sirup coklat
Mungkin kamu pernah melihat adegan ini dalam film dewasa dan berniat menirunya, sebaiknya jangan!
Pastikan makanan manis tersebut jauh dari organ intim.
Karena jika gula berhasil masuk ke dalam Miss V, hal ini akan mengacaukan kadar pH dan menyebabkan jamur atau jenis infeksi lain.
Baca Juga: Miss V Perih Saat Bercinta? Hati-hati Bisa Jadi Kamu Mengidap Penyakit Ini!
4. Tidak menggunakan kondom
Kondom berfungsi sebagai pelindung dari penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan.
Kondom juga berfungsi menjaga tingkat pH Miss V, yang berarti dapat mempertahankan hidup bakteri baik di area Miss V.
Bakteri baik ini sangat penting karena dapat membantu mencegah infeksi jamur pada Miss V dan bacterial vaginosis.
Oleh sebab itu, jika kamu tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual dengan orang yang memiliki penyakit kelamin, kamu juga bisa tertular penyakit tersebut.
5. Posisi bercinta doggy style
Melansir dari Grid Hype (14/10/2019), menurut ahli terapi fisik Kristi Latham, yang merupakan pendiri Beyond Therapy and Wellness, mengatakan gaya doggy dan banyak varian lainnya dapat menyebabkan penetrasi memasuki tempat-tempat yang tidak seharusnya.
Sehingga berisiko mengakibatkan robeknya Miss V saat ada penetrasi kuat pada sudut yang salah.
Selain itu, posisi doggy style yang menjadi salah satu posisi favorit laki-laki malah juga bisa membuat organ vital pria cidera.
Sebanyak 30 persen laki-laki tercatat pernah dirawat karena mengalami cedera ini ketika melakukan hubungan intim dengan posisi doggy style.
Sehingga sebelum melakukan posisi ini, sebaiknya setiap pasangan menyesuaikannya terlebih dahulu, ya, Stylovers! (*) Dinda Stylo
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Alih-alih Ingin Hot dan Seksi, Nyatanya 5 Kebiasaan Seks Ini Malah Bawa Petaka Bagi Vagina, Salah Satunya Posisi Bercinta"
Penulis: Devi Agustiana
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR