Hal ini memang masih menjadi pertanyaan karena sebelum pandemi jarang ada kantor yang menerapkan WFH secara penuh.
Baca Juga: Waspada 8 Tanda Awal Kanker yang Mungkin Tidak Disadari, Sebelum Terlambat!
1. Kurang cocok atau lebih cocok?
Dilansir dari the Conversation, bekerja di rumah membuat para pekerja lebih mudah mengakses makanan dan camilan tidak sehat, yang dalam jangka panjang bisa mengakibatkan obesitas.
Beberapa pekerja lainnya akan duduk di depan layar lebih lama, padahal menatap layar yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada retina.
Pekerja yang WFH juga bisa saja memiliki postur duduk yang salah saat bekerja, dalam jangka panjang dapat mengakibatkan sakit dan cedera punggung.
Pola hidup kurang gerak juga bisa berkaitan dengan banyak masalah kesehatan, termasuk meningkatnya risiko kanker.
Namun, ruang kerja yang suportif di rumah justru dapat menunjang kesehatan pekerja.
Baca Juga: Kulit Iritasi, Memerah, dan Panas? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya dengan Tepat
Misalnya, membuat perencanaan waktu kerja dengan menyelipkan beberapa waktu istirahat.
Jeda itu bisa digunakan untuk beberapa hal, seperti mengajak hewan peliharaan jalan-jalan di sekitar, menyelesaikan cucian pakaian, memasak, atau sekadar peregangan.
Aktivitas-aktivitas ringan yang dilakukan dalam banyak kesempatan dalam sehari bisa membawa dampak positif terhadap fisik dan psikologis seseorang.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR