Stylo.ID - Saat demam, obat menjadi salah satu cara yang paling sering dilakukan di rumah.
Padahal, langsung meminum obat saat demam ternyata memilik efek samping bagi tubuh kamu nih, Stylovers.
Tidak jarang, obat penurun panas yang dikonsumsi atau diberikan bahkan hanya sesuai dengan perkiraan, tidak membaca anjuran pemakaian atau berkonsultasi dengan apoteker.
Padahal, siapa saja dianjurkan untuk tidak boleh buru-buru minum obat saat demam.
Demam membantu tubuh memerangi penyakit
Seperti yang dilansir Stylo.ID dari Kompas.com, demam membantu memerangi penyakit sehingga tidak perlu buru-buru menurunkan demam.
Saat seseorang demam, tubuhnya sedang melakukan perlawanan terhadap virus.
Hal yang harus dilakukan adalah mengamati terlebih dahulu perilaku orang yang mengalami demam.
Misalnya pada anak, apakah saat demam anak tampak tidak nyaman, rewel, menangis kesakitan, atau sebaliknya, masih dapat makan, minum, bermain, dan tidur nyaman?
Baca Juga: Tanpa Disadari, Ternyata Ini Efek Samping Jika Bekerja di Atas Kasur Terlalu Sering Saat WFH
Jika anak demam dengan kondisi yang masih tampak nyaman, tindakan yang sebaiknya dilakukan hanya observasi.
Hal itu dilakukan sampai suhu turun dengan sendirinya dan tidak perlu diberikan obat penurun panas.
Namun, jika anak demam dengan kondisi rewel dan tampak tidak nyaman, para orangtua dapat memberikannya obat demam.
Selain itu, baik anak-anak maupun orang dewasa dianggap perlu mendapatkan penanganan lebih lanjut apabila suhu badan terukur lebih dari 38 derajat celsius.
Jika sudah mencapai angka 40 derajat celsius, demam yang dialami dapat dikategorikan sebagai demam yang berbahaya, sehingga harus segera diberikan bantuan medis untuk mencegah kondisi berbahaya.
Baca Juga: Jangan Sampai Gairah Hilang, Ini 3 Daerah Terlarang untuk Disentuh Saat Bercinta!
Melansir buku Mini Handbook Kesehatan Anak (2019) oleh dr Rendi AJI Prihaningtyas, dkk, suhu tubuh normal adalah 36,5–37,5 derajat celsius.
Seseorang dikatakan demam jika memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat celsius.
Saat masuk ke dalam tubuh, kuman akan mengeluarkan zat kimiawi yang beredar di dalam darah dan mencepai hipotalamus.
Salah satu fungsi hipotalamus adalah sebagai pusat pengatur suhu tubuh.
Saat hipotalamus mendeteksi adanya kuman, suhu tubuh akan dinaikkan, misalnya hingga 38,5 derajat celsius.
Tujuan kenaikan suhu tubuh tersebut adalah agar kuman tidak nyaman berada di dalam tubuh. Jadi, demam dapat dipahami sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi. (*) Dinda Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Tak Boleh Buru-buru Minum Obat Penurun Panas Saat Demam"
Penulis : Irawan Sapto Adhi
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cara Benar Membersihkan Dispenser Agar Kualitas Air Minum Terjaga, Mama Milenial Wajib Tahu!
KOMENTAR