Gejala dari emboli udara yang berat adalah kesulitan bernapas, nyeri dada, nyeri sendi, stroke, kehilangan kesadaran, dan tekanan darah rendah.
Ketika Anda terdeteksi mengalami emboli udara, dokter akan mengarahkan posisi duduk yang tepat untuk membantu menghentikan emboli udara berdampak pada otak, jantung, dan paru-paru.
Pada kasus yang parah, operasi dapat menjadi alternatif untuk mengatasi emboli udara.
2. Pneumoperitoneum
Selain kondisi emboli udara, risiko lainnya adalah pneumoperitoneum, yaitu gas bebas yang terjebak dalam rongga peritoneum (membran yang melapisi rongga perut dan panggul), tapi berada di luar lumen usus.
Salah satu penyebab dari pneumoperitoneum adalah meniupkan udara pada vagina.
Baca Juga: Biar Gak Bosan di Ranjang, Coba Salah Satu Gaya Bercinta di Atas Meja Ini, Dijamin Nagih!
Anda atau pasangan Anda mungkin ingin mengecup vagina sambil bermain-main dengan cara meniup-niupkan udara, untuk memberi sensasi menyenangkan yang perempuan rasakan.
Namun, terkadang udara yang tertiup tidak terhitung jumlahnya.
Mungkin Anda dan pasangan merasa bahwa udara tersebut tidaklah membawa pengaruh. Faktanya, tanpa kita sadari udara tersebut dapat masuk dalam jumlah yang besar.
Udara menemukan jalan menuju rahim, menyebar melalui tuba fallopi, lalu ke perut, dan akhirnya kondisi pneumoperitoneum pun terjadi.
Kondisi pneumoperitoneum dikaitkan dengan potensi bahaya perforasi aliasnya berlubangnya usus.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR